TOTABUAN.CO–Bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau sudah berkali-kali terjadi. Namun sayang, hingga saat ini pemerintah setempat dan pusat belum juga menemukan jalan keluar mencegah masalah itu terulang kembali di masa mendatang.
Meski demikian, ulama di Bumi Lancang Kuning, julukan bagi Provinsi Riau, meminta warga menunaikan salat Istisqa. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Nazir Karim, tujuan menjalankan ibadah itu guna memohon pertolongan Allah S.W.T., segera menurunkan hujan dan menyudahi bencana asap, serta kebakaran lahan dan hutan melanda daerah itu.
Salat minta hujan itu bakal digelar pada Selasa (15/9) pekan depan. Lokasinya di halaman Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru. Khatib pada kegiatan tersebut akan diisi oleh Ustaz DR. H. Dasman Yahya. Dianjurkan warga yang hadir menggunakan pakaian sederhana berwarna putih putih.
“Sehubungan dengan musibah kabut asap dan kemarau panjang saat ini, kami mengajak umat banyak beristighfar, puasa sunah, berdoa, dan amal sholeh lainnya,” tulis Nazir dalam pernyataan persnya, seperti dilansir dari Antara, Minggu (13/9).
MUI Riau juga mengimbau kaum muslimin menyadari sepenuh hati kalau kekeringan akibat tidak turunnya hujan ini merupakan musibah dan teguran dari Allah S.W.T. Dia meminta warga Riau untuk memohon ampun dan bertaubat.
Hingga kini kebakaran lahan dan hutan masih terus terjadi di Sumatera, terutama di tiga provinsi. Yakni Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau. Asap pekat akibat kebakaran terus menyelimuti Riau dan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di sektor penerbangan dan pendidikan, karena konsentrasi gas beracun terkandung dalam asap sudah dalam level berbahaya.
sumber;Merdeka.com