TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Hampir memasuki dua tahun kepemimpinan Tatong Bara dan Jainuddin Damopolii memimpin Kota Kotamobagu pada 22 September mendatang, belum ada keberhasilan yang terlihat terkait visi misi yang direncanakan sejak kampanye lalu.
Pemerhati pembangunan Hendra Makalalag menegaskan, visi misi yang menjadi kampanye pasangan yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) ini dinilai asal jadi.
“Saya boleh bilang visi misi Tatong Bara-Jainudin Damopolii asal jadi. Sebab, sudah hampir dua tahun belum ada ide atau gagasan yang berkaitan langsung dengan masyarakat yang dimunculkan selama kepemimpinan,” kata Hendra saat diskusi di warung kopi Jarod Senin (31/8).
Dia menegaskan, visi misi dengan tema yakni “Terwujudnya Kota Kotamobagu Sebagai Kota Model Jasa di Kawasan Bolaang Mongondow Raya Menuju Masyarakat Sejahtera Berbudaya dan Berdaya Saing” tidak mencerminkan perwujudan suatu kota jasa.
“Kalau mau dianalisa, Kotamobagu dalam angka, ada 70 persen sektor primer yang ada di Kotamobagu. Mestinya visi misi di Kotaobagu agro politan. Sebab dari 70 persen warga di Kotamobagu adalah petani, pemilik lahan, pengarap dan pengusaha yang terjun disektor itu,” kata Hendra.
Selain menyoroti visi misi wali kota dan wakil walikota, Hendra menegaskan belum ada ide atau gagasan dari pimpinan SKPD yang cenderung berkaitan dengan masyarakat. Hendra menilai visi dan misi tidak didukung dengan penerapan kebijakan. Hal tersebut terjadi karena Walikota tidak memberikan arahan kepada pimpinan SKPDnya, sehingga para kepalda dinas, badan, bagian dan kantor terkesan mencari jalan sendiri dan pada akhirnya bertolak belakang dengan visi misi walikota.
Akibat dari itu hampir dua tahun kepemimpinan memunculkan banyak kegaduhan dan ketidakstabilan terutama dibidang ekonomi di Kotamobagu.
Untuk mewujudkan visi misi tersebut lanjut Hendra, Wali Kota harus bekerja ekstra keras memberikan pemahaman dan juga pandangan, sehingga kinerja para SKPD dapat terfokus.
Walikota Tatong Bara dan Wakil Walikota Jainudin Damopolii dilantik oleh Gubernur S H Sarundayang pada 22 September setelah menang pada Pilkada 2013 lalu.
Pasangan dengan julukan TB-JaDi ini menang setelah memperoleh suara 52,81 persen atau 37.677 suara dari total suara sah 71.350. Disusul pasangan Djelantik Mokodompit – Rustam Simbala (DjelaS) dengan 38.92 persen atau 27.768 suara dari total suara sah. (Has)
Sangat setuju bahkan selama kepemimpinan TB-Jadi tidak ada investasi yang masuk kotamobagu!