TOTABUAN.CO — Pasca-erupsi Gunung Lokon pada Rabu (20/5/2015), kegempaan vulkanik masih terus terekam pada alat di Pos Pemantau Gunung Lokon. “Alat di Pos Pemantau masih merekam tremor vulkanik dan juga kegempaan vulkanik. Peluang erupsi masih tinggi,” kata Petugas Pos Pemantau Lokon, Ferry Rusmawan, Kamis (21/5/2015).
Menurut Rusmawan, aktivitas vulkanik Lokon terekam secara intens sejak delapan bulan lalu, dengan puncaknya pada letusan kemarin siang sekitar pukul 15.15 Wita. Letusan yang disertai dengan material vulkanik berupa abu yang membubung tinggi sempat mengagetkan warga yang tinggal di sekitar Lokon.
Sebab, Lokon sudah cukup lama tidak mengalami erupsi walau status gunung berapi itu pada Siaga Level III.
Rusmawan juga mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon terkait dampak erupsi Lokon. Pada kejadian kemarin, dilaporkan ada tiga pendaki yang berada dekat kawah Tompoluan. Padahal, larangan mendaki Lokon telah diberlakukan. “Mungkin mereka menerobos masuk dari jalur yang tidak terawasi,” kata Rusmawan.
Pemerintah setempat juga melarang adanya aktivitas yang berlebihan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah. Sementara warga di luar radius tersebut beraktivitas normal. Hujan abu dilaporkan jatuh di wilayah Kecamatan Mandolang, terutama di Desa Tateli yang berjarak puluhan kilometer dari Tomohon.
sumber : kompas.com