• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, September 11, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional

Redaksi by Redaksi
7 Mei 2015
in Nasional
0
Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Hari ini, Badan Intelijen Negara (BIN) merayakan hari jadinya yang ke-69 tahun. Di usianya kini, para anggotanya dituntut untuk semakin profesional dan mampu menghadapi tantangan global.

“Usia BIN hanya selisih 1 tahun dengan usia Republik Indonesia, tantangan komunitas intelijen makin dinamis dan makin unik,” ujar peneliti intelijen Ridlwan Habib dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (07/05).

BIN pertama kali dibentuk hanya berselang setahun setelah naskah proklamasi dibacakan. Lembaga pertama yang dibentuk diberi nama Badan Istimewa di bawah pimpinan oleh Kolonel Zulkifli Lubis bersama 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) sebagai penyelidik militer khusus.

Para personel pertama ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan Jepang di Indoensia pada 1943. Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus komandan Intelijen pertama.

Untuk meningkatkan kemampuannya, Badan Istimewa menggelar pelatihan khusus di daerah Ambarawa Pada awal Mei 1946. Sekitar 30 pemuda lulusannya dilantik menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) pada 7 Mei 1946. Lembaga ini lah yang menjadi cikal bakal Badan Intelijen Negara.

Kini, tantangan yang dihadapi sudah berubah. BIN dituntut untuk dapat menguasai teknologi intelijen.

“Kita hidup di era signal intelligence, imagery intelligence, open source intelligence. Ini harus disambut dengan adaptasi kemampuan dan kultur budaya intel BIN,” kata alumni S2 Kajian Stratejik Universitas Indonesia itu.

Sesuai semboyan BIN yakni Velox et Exactus, Ridlwan berharap anggota intelijen bisa menghadirkan data yang cepat dan akurat pada Presiden Joko Widodo sebagai satu-satunya user (pengguna) BIN.

“Informasi yang masuk harus Velox atau cepat dianalisa. Karena kondisi sekarang, data hari ini bisa jadi besok pagi sudah tidak relevan. Harus update,” lanjut Ridlwan.

Namun, kecepatan itu tidak boleh menghilangkan prinsip Exactus yakni akurasi. “Kemampuan menyamar, menggalang, dan mencari data saja tidak cukup. Harus ada metode analisa yang efektif dan mudah dipahami Presiden Jokowi,” kata Ridlwan.

Ridlwan yang juga koordinator eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu mencontohkan, keluhan warga di situs www.laporpresiden.org yang mencapai 100 laporan per hari. “BIN harus bisa memilah laporan itu, menganalisanya, lalu memberikan saran kepada Presiden Jokowi secara cepat namun tetap akurat,” katanya.

BIN idealnya juga bisa memasyarakatkan intelijen dan meng-intelijen-kan masyarakat agar negara tetap aman dan tentram. “Jika kehidupan berjalan normal, itu berarti intelijen berhasil. Tak perlu pujian dari masyarakat, karena memang itu sifat dasarnya: berhasil tak dipuji, gagal dicacimaki, hilang tak dicari, mati tak diakui,” tutupnya.

sumber : merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Germo di Manado jual siswi SMP dan SMA bermodus pesan antar

Next Post

PAN Bantah Main Dua Kaki

Next Post
PAN Bantah Main Dua Kaki

PAN Bantah Main Dua Kaki

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Apresiasi Penyidik Polda, Keluarga Aan Menunggu Tersangka Baru
Bolsel

Apresiasi Penyidik Polda, Keluarga Aan Menunggu Tersangka Baru

by Redaksi
10 September 2025
0

TOTABUAN.CO BOLSEL -- Proses hukum atas kematian Revan Kurniawan Santoso, atau yang akrab disapa Aan, kini memasuki babak baru. Kepolisian...

Read moreDetails
BLK Resmi Dibangun, Langkah Nyata Yusra-Dony Siapkan SDM Unggul di Bolmong

BLK Resmi Dibangun, Langkah Nyata Yusra-Dony Siapkan SDM Unggul di Bolmong

10 September 2025
Cerita Jezzy Halada Korban Penipuan PT Novavil Travel

Cerita Jezzy Halada Korban Penipuan PT Novavil Travel

10 September 2025
Bupati Yusra Alhabsyi Awasi Ketat Proyek APBD

Bupati Yusra Alhabsyi Awasi Ketat Proyek APBD

9 September 2025
Dari Ambang Dua ke Labuan Uki. Sangadi Lupa Bahwa Jabatan adalah Amanah

Dari Ambang Dua ke Labuan Uki. Sangadi Lupa Bahwa Jabatan adalah Amanah

9 September 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.