• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 9, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Ketergantungan Impor Pangan Ancam Kedaulatan Negara

Redaksi by Redaksi
27 April 2015
in Nasional
0
Ketergantungan Impor Pangan Ancam Kedaulatan Negara
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, Indonesia sebagai negara besar harus memperkuat ketahanan pangannya sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dari produksi dalam negeri sendiri. Pasalnya, ketergantungan pada pangan impor dapat mengancam kedaulatan negara.

“Kalau ketahanan pangan lemah, kedaulatan negara terancam, kriminalitas juga pasti meningkat,” kata Mentan Amran di Pulau Buru, Maluku, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (27/4/2015).

Karena itu, lanjut Amran, pemerintahan Jokowi-JK berkomitmen serius membangun pertanian. Dirinya mengaku diminta terjun langsung ke lapangan untuk memperhatikan masalah petani ketika diangkat menjadi menteri pertanian dalam kabinet kerja.

“Kami diminta bapak presiden memperhatikan petani dengan turun ke lapangan, diskusi dengan petani, dan sebagainya,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga tak mau begitu saja membuka keran impor pangan meski ada gejolak harga. Dia menyontohkan, ketika harga beras naik pada Januari-Februari lalu, pemerintah tetap tak mengimpor beras. Sebab, impor beras akan menjatuhkan harga sehingga merugikan petani.

“Sampai hari ini, sejak kami bergabung di kabinet kerja, tidak ada impor beras, harganya beras sekarang sudah stabil,” ungkap Mentan Amran.

Sama halnya dengan beras, ketika harga cabai dan bawang merah melonjak pun pemerintah tetap tak membuka pintu untuk impor. Alasannya, harga yang tinggi menguntungkan para petani kecil yang menanam cabai dan bawang merah.

“Bawang merah rencana awal impor 30 ribu ton, sampai hari ini belum impor. Kalau harga cabai dan bawang rendah, tidak ada (masyarakat) yang mengeluhkan, padahal petani rugi,” ujar dia.

Untuk mencapai swasembada beras, jangung, dan kedelai yang ditargetkan bisa dicapaipada 2017, Amran meminta para kepala daerah untuk menggenjot produksi ketiga pangan itu. Bila target produksi di daerah terlampaui, dirinya berjanji akan menambah kucuran anggaran pertanian untuk daerah tersebut di tahun berikutnya.

“Kalau produksi meningkat, kami akan tambah anggaran. Tapi kalau tidak naik, tahu diri saja,” dia menegaskan.

Sebagai bentuk keseriusan lain untuk menggapai cita-cita swasembada pangan, pemerintah juga serius mengawasi penyaluran benih dan pupuk subsidi untuk para petani. Bila ada yang menyelewengkan, pemerintah tak segan-segan menindak tegas.

Untuk pupuk misalnya, dalam empat bulan terakhir sudah ditahan 26 pelaku pengoplosan pupuk yang membuat pupuk subsidi langka. “Sampai hari ini 26 orang tertangkap karena mengoplos pupuk. Harus kita lindungi petani kita,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian mengajukan tambahan dana sebesar Rp16,9 triliun dalam APBN-P 2014 untuk menggenjot produksi pangan. Dalam APBN 2015, Kementerian Pertanian sudah mendapat anggaran Rp15,8 triliun, sehingga total anggaran Kementan APBN-P 2015 adalah Rp32,7 triliun. Tambahan anggaran ini diperoleh dari ruang fiskal yang luas pasca pengurangan besar-besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Tambahan anggaran itu terutama difokuskan untuk rehabilitasi jaringan irigasi, bantuan benih, bantuan pupuk, dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Tambahan anggaran rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk 1,1 juta areal lahan pertanian mencapai Rp1,32 triliun.

Ada juga anggaran pengadaan benih untuk 12 ribu Ha lahan tebu sebesar Rp1,18 trilun. Anggaran bantuan pupuk untuk 3,6 juta Ha lahan padi dan jagung mencapai Rp2,33 triliun. Dana untuk pengadaan 30 ribu ekor sapi indukan dan 1.200 ekor sapi bibit sebesar Rp1 triliun.

Kemudian untuk pengembangan kakao berkelanjutan dianggarkan Rp1,2 triliun. Pengadaan alsintan berupa 1.900 unit dryer berkapasitas 5 ton bahan bakar sekam dianggarkan Rp855 miliar. Pengadaan benih padi untuk lahan seluas 2,6 juta Ha memakan dana Rp650 miliar.

Pengadaan benih jagung untuk areal lahan 1 juta Ha disediakan Rp750 miliar. Ada juga pengadaan traktor roda 4 untuk budidaya tebu sebanyak 500 unit yang dianggarkan Rp475 miliar. Penambahan anggaran besar-besaran ini dilakukan untuk mencapai target swasembada pangan dalam tiga tahun.

Untuk 2015 ini, Kementan menargetkan produksi padi sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung sebanyak 20,33 juta ton, kedelai 1,27 juta ton, gula 2,97 juta ton, dan daging sapi 550 ribu ton. Semuanya ditarget naik dibanding 2014.

Pada 2014 lalu, berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2014 lalu, produksi padi adalah 70,6 juta ton GKG, jagung 19,13 juta ton, kedelai 920 ribu ton, daging sapi 460 ribu ton, dan gula 2,5 juta ton.

sumber: metrotvnews.com

Tags: texs
Previous Post

Pakar: Gempa Nepal Bisa Terjadi di Indonesia

Next Post

Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri

Next Post
Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri

Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.