TOTABUAN.CO – Berdasarkan data dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerjasama dengan Pusat Kajian Komunikasi, (Puskakom) Universitas Indonesia (UI) tahun lalu, pengguna internet secara keseluruhan mencapai 88,1 juta. Namun ternyata, dari total jumlah itu penyebarannya tak merata.
Terlihat dari data APJII bahwa di wilayah barat terutama Pulau Jawa dan Bali, pengguna internet mencapai 78,5 persen dari total pengguna internet di Indonesia atau 52 juta pengguna. Sementara, di wilayah Indonesia Timur khususnya Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua hanya 5,9 juta pengguna.
“Di Sumatera sebanyak 18,6 juta (21 persen), Sulawesi 7,3 juta (8,6 persen) Maluku, Papua dan Nusa Tenggara sebanyak 5,9 juta (6,7 persen), dan Kalimantan 4,2 juta (4,8 persen),” kata Ketua APJII, Semuel Pangerapan dalam diskusi bertema ‘Indonesia Timur Lebih Butuh Broadband’ diJakarta beberapa hari yang lalu.
Sementara, Biznet Network yang baru-baru ini melakukan ekspansi bisnis di 24 kota di Pulau Jawa dan Bali untuk layanan personal WiFi, mengakui potensi Indonesia Timur memang besar, namun memilih untuk fokus di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera. “Kemungkinan ekspansi seluruh Indonesia akan kita lakukan. Buat kita sekarang ini, ingin fokus di Jawa, Sumatera, dan Bali dengan benar-benar untuk menjaga kualitas dari internet user-nya,” kata VP Marketing Biznet Networks, Yudie Haryanto di Jakarta, (16/04).
Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan wilayah Indonesia Timur akan terjangkau. “Keinginan ada, tapi tertulis belum ada. Mau fokus dulu. Tapi ada kemungkinan akan menyasar ke kota-kota besar bagian timur. Bicara di depan mata dulu, pekerjaan rumah juga masih banyak,” katanya.
Dirinya juga menuturkan, sejak tahun 2014 lalu Biznet telah menggelontorkan dana sekitar USD 70 juta hingga akhir 2015 untuk membangun layanan WiFi ini. Ia pun mengklaim jika Biznet tidak memakai infrastruktur milik pihak ketiga untuk distribusi. “Tapi, kami bangun sendiri infrastruktur untuk distribusi ini,” singkatnya.
sumber: merdeka.com