TOTABUAN.CO — Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta situs yang memproduksi serta memasarkan cookies dan coklat mengandung ganja diblokir.
Produsen dan penjual cookies dengan kandungan ganja memiliki sebuah toko di Blok M Plaza. Namun, pembelian kue itu hanya dapat dilakukan secara online di situs tokohemp.com.
Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Irjen Dedi Fauzi L Hakim menyebut calon pembeli telah mengetahui kandungan dalam kue itu. BNN berencana memblokir situs penjualan kue dan coklat itu.
“Kenapa pemesanan lewat online? Kenapa brownies dengan harga mahal tetap dibeli? Karena mereka tahu kandungan isinya,” kata Dedi di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015).
Harga yang dibanderol untuk satu kotak kue dan coklat mengandung ganjang memang mahal. Satu kotak berisi 15 buah kue dan coklat Rp 200 ribu.
Dedi mengungkapkan, tersangka mengaku merasakan kenikmatan setelah memakan cookies dan coklat buatannya. Hal itu wajar, karena ganja memiliki efek depresan yang membuat pengguna menjadi rileks.
“Dia merasakan kenikmatan setelah mengkonsumsi ini, ganja itu kan depresan. Sekali kita pesan, nanti ketagihan, susah dihentikan, dan akhirnya mesan terus,” kata dia.
Sebelumnya, BNN telah melakukan penyelidikan intelijen terkait kasus ini, petugas awalnya mengamankan dua orang berinisial OJ (21) dan AH (21) Jumat 10 April lalu di Blok M Plaza. Mereka adalah pembeli dan kurir.
Otak jaringan berhasil ditangkap di hari yang sama, pria berinisial IR (38) merupakan pengendali jaringan dan peracik cookies dan coklat. IR ditangkap bersama dua anak buahnya, YG (23) yang berperan sebagai koki dan HA (37) penjaga toko yang menjual brownies.
sumber : metrotvnews.com