TOTABUAN.CO – Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan, seharusnya, Indonesia bisa mengganti BBM premium (RON 88) yang ada sekarang dengan BBM tipe RON 92 atau setara pertamax.
Berdasarkan perhitungan Ahmad, dengan harga jual BBM tipe RON 92 Rp 9.688 per liter, seharusnya rakyat Indonesia bisa memperoleh bensin setara dengan pertamax.
“Jika waktu harga bensin subsidi adalah Rp 9.000 per liter (Rp 6.500 dibayar rakyat dan Rp 2.500 dibayar subsidi pemerintah), seharusnya rakyat memperoleh bensin setara dengan pertamax,” kata Ahmad dalam jumpa pers KPBB di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Ahmad memberi contoh, negara Australia membeli BBM dengan harga 60 sen dollar AS (sekitar Rp 7.800) dengan kualitas euro 5. “Australia dengan 60 sen dollar AS bisa dapat BBM kualitas euro 5, sedangkan premium kita ke euro 1 saja rusak kendaraan,” tutur Ahmad.
Oleh karena itu, Ahmad menyarankan pemerintah melakukan standar emisi kendaraan ke tingkat euro 4. Menurut dia, hal tersebut akan menurunkan total konsumsi nasional BBM yang akan terus meningkat hingga 2019.
“Langkah ini akan mendatangkan benefit hingga Rp 3,9 triliun pada 2030. Kalau ditambah efisiensi BBM 10 persen, ada benefit sebesar Rp 4,4 triliun,” kata Ahmad.
Sebelumnya, Ahmad mengatakan, saat ini BBM jenis premium yang beredar di Indonesia dengan harga Rp 7.400 per liter tidak bisa digunakan untuk kendaraan euro 1 (seperti mobil low cost green car). Jika dipaksakan, kata dia, kendaraan akan cepat rusak. Kebijakan ini, kata dia, sudah diterapkan di negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia.
“Sementara itu, premium di Indonesia tidak masuk kategori 1 standar internasional sehingga tidak comply (sesuai) untuk menggerakkan kendaraan standar euro 1,” kata Ahmad.
sumber: kompas.com