TOTABUAN.CO – Indonesia sedang mempersiapkan diri menyambut era 4G dengan membuka frekuensi seluler untuk menggelar layanan berbasis teknologi komunikasi terbaru tersebut. Meski industri telekomunikasi sedang menyongsong 4G LTE, namun sebagian besar pelanggan seluler ternyata masih banyak yang mengadopsi teknologi 2G yang terbilang lawas.
Secara industri, pelanggan telekomunikasi selular disebutkan masih ydiperkirakan mencapai 250 jutaan dan sekitar 70%-nya masih berada di jaringan 2G. Jumlah pelanggan yang masih berada di jaringan 2G itu diperkirakan mencapai lebih dari 180 juta di seluruh Indonesia.
Dian Siswarini yang menjabat Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk menyebutkan jumlah pelanggannya yang masih menggunakan layanan 2G mencapai sekitar 40 jutaan dari total seluruh pelanggan XL yang mencapai 68 jutaan.
“Pelanggan yang masih pakai 2G itu masih sangat banyak, baik secara industri ataupun di XL. Di jaringan kami sekitar 40 jutaan pelanggan masih pakai handset 2G. Mereka yang harus kita dorong untuk pindah ke teknologi baru, baik 3G atau 4G,” papar Dian.
Hal senada diungkapkan oleh Hendri Mulya Syam, Senior VP LTE Project PT Telkomsel. Dirinya menyebutkan pelanggan Telkomsel yang masih berada di layanan 2G berjumlah sampai 80 jutaan. Kehadiran teknologi terkini diharapkan bakalan membuat pelanggan lebih mau pindah dari teknologi 2G.
“Di Telkomsel, pengguna 2G masih mencapai 80 juta. Kita harapkan dengan 4G LTE di 1800 Mhz, pelanggan akan lebih banyak pindah, baik ke 3G atau mungkin ke 4G langsung karena handset 4G sudah mulai murah juga kan,” ungkap Hendri.
Pemerintah beserta pemain di industri telekomunikasi seluler Tanah Air sedang berbenah di jaringan 1800 Mhz agar bisa digunakan sebagai lokasi diselenggarakannya layanan berbasis 4G secara lebih optimal. Diharapkan pada akhir tahun 2015, 4G LTE di jaringan 1800 Mhz sudah dapat digelar secara komersial.
sumber: liputan6.com