TOTABUAN.CO – Penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner, merupakan penyebab kematian utama populasi dunia. Ternyata, penyakit ini juga menjadi momok para polisi.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengungkapkan, setiap bulan, Biddokes mencatat ada 10-15 polisi di Jakarta meninggal karena sakit kronis. Angka itu diperoleh berdasarkan data Biddokes Polda Metro Jaya sampai dengan Maret 2015.
“Sebagian besar meninggal karena serangan jantung,” kata Musyafak di Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Selain penyakit jantung, penyakit lain yang kebanyakan menyebabkan kematian polisi adalah komplikasi diabetes, stroke, dan akibat kecelakaan lalu lintas. Artinya, banyak polisi yang meninggal lantaran penyakit kronis.
Musyafak menjelaskan, penyakit kronis juga menyebabkan banyak anggota polisi yang tidak bisa bertugas. Sampai saat ini, ada 140 anggota Polda Metro Jaya yang tidak bisa bertugas karena sakit kronis.
Kata Musyafak, beberapa di antara mereka bahkan mengalami kelumpuhan karena terserang stroke. Mereka tidak bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. “Kebanyakan yang stroke sudah berusia di atas 50 tahun,” kata dia.
Oleh karena itu, Polda Metro Jaya memiliki program pemeriksaan kesehatan (medical check-up) rutin enam bulan sekali, khususnya untuk pejabat tinggi dan menengah. Sementara itu, penyakit yang banyak membayangi polisi-polisi dengan usia relatif muda adalah penyakit flu. Musyafak mengatakan, karena terserang flu, sebagian polisi tidak dapat bertugas.
sumber: kompas.com