TOTABUAN.CO — TNI terus melakukan razia terhadap mobil dan motor yang berstiker kesatuan TNI. Banyak warga sipil yang menempelkan stiker ‘Keluarga Besar Mabes TNI’, ‘Kostrad’, ‘Kopassus’ dan lain-lain. Parahnya, mereka menempelkannya sekadar untuk gagah-gagahan di jalan.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan dilarang keras menempelkan stiker TNI di kendaraan pribadi. Jangankan sipil, anggota TNI saja tak boleh melakukannya di kendaraan milik mereka.
Kelakuan arogan para pemotor dan pemobil ini bikin pengendara jalan lain geleng-geleng. Ian, seorang pengendara motor menceritakan pengalamannya dengan pengemudi berstiker ‘Polisi Militer’ di Bandung.
“Saya kena macet. Lalu ada mobil taft klakson-klakson ribut. Dia pepet kiri. Bilang sama saya ‘kamu mau mati?’. Saya balas ‘Jangan seenaknya di jalan’. Dia ribut terus saya ajak berhenti. Saya tunjuk dia ‘Kamu anggota PM bener atau bukan, ayo ke Jalan Jawa (Markas Polisi Militer Kodam Siliwangi),” kata Ian menceritakan pengalamannya pada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Pengemudi taft itu rupanya ketakutan. Dia beralasan macam-macam sebelum akhirnya naik mobil dan buru-buru pergi.
“Saya yakin orang itu cuma ngaku-ngaku saja. Cuma orang sipil yang nempel stiker Polisi Militer buat gagah-gagahan. Ditanya kartu anggota dan diajak ke PM malah ngeles macam-macam. Orang-orang kayak gini yang bikin nama institusi TNI jadi jelek,” keluh Ian.
Umar, seorang pemotor juga mengalami kejadian serupa di Jakarta. Ada pemotor kebut-kebutan berstiker Marinir. Motor itu selap-selip di jalan. Saat diklakson marah dan menantang berantem.
“Mengakunya Marinir. Lama-lama ketahuan, bukan Marinir sungguhan. Cuma Satpam modal cepak sama badan tegap doang. Bikin malu saja,” kata Umar.
sumber : merdeka.com