TOTABUAN.CO – Maraknya peredaran daging celeng dan babi di Jakarta menjadi kekhawatiran di masyarakat. Ketakutan muncul karena daging tersebut menjadi bahan oplosan beberapa jenais makanan berbahan baku daging sapi, seperti bakso demi mendapat keuntungan yang tinggi.
Kekhawatiran salah satunya menghinggapi mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring yang mengaku mulai berfikir dua kali setiap kali ingin memakan bakso.
“Saya itu takut makan bakso, karena itulah banyak daging celeng, babi, dan lainnya itu, padahal itu kan makanan khas sekali,” kata Tifatul yang kini menjadi Anggota DPR RI Komisi VI di Gedung DPR, Senin (6/4/2015).
Berhadapan dengan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Tifatul langsung menodong Mendag untuk terus melakukan pengawasan terhadap peredaran daging-daging yang tidak layak tersebut.
Bercermin dari Pakistan, Tifatul meminta kepada pemerintah terutama Kemendag untuk memfasilitasi para pedagang untuk terus melakukan promosi produknya tanpa harus diganggu peredaran daging-daging tersebut.
“Di Pakistan itu ada lapangan, di sana setiap hari ada promosi banyak pedagang yang jual produk dari wilayah masing-masing, dan disana aman (produknya),” tegas dia.
Dengan adannya model promosi seperti Pakistan untuk para pedagang hingga Usaha Kecil Menengah (UKM), dinilainya juga cocok dengan Indonesia mengingat jumlah wilayahnya dan pasar yang sangat luas.
sumber; liputan6.com