• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, November 20, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Cerita penakluk gunung terbesar di benua Amerika asal Indonesia

Redaksi by Redaksi
4 April 2015
in Nasional
0
Cerita penakluk gunung terbesar di benua Amerika asal Indonesia
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Khaerul Amri, lelaki 24 tahun ini menjadi salah satu penjelajah Indonesia Green Expedition 7 Summit bersama Kelompok Unit Kesenian pecinta alam Universitas Negeri Jakarta, Eka Citra (EC). Bermula dari tayangan penjelajah yang ditontonnya sejak kecil, Amri berhasil mendaki gunung terbesar di benua Amerika yaitu Akonkagua di Argentina dekat perbatasan Chili.

Amri menceritakan pengalamannya dengan alam yang dimulai sejak 2005. Saat kelas 1 SMA itu dia bergabung dengan Sispala SMAN 94 Jakarta Barat. Pendakiannya yang pertama adalah pada Desember 2005 ke Geger Bentang, Cibodas.

“Pertama naik ke Geger Bentang. Semua mulanya karena tertarik sama alam bebas, terutama mendaki. Jadi tertarik karena liputan di TV dan dari kecil emang pingin naik gunung,” papar Amri pada merdeka.com di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (4/4).

Sejak saat itu, Amri ketagihan untuk menjelajahi gunung lainnya, meskipun dia tahu bahwa risiko menjadi penjelajah sangatlah besar. “Sampai sekarang, nggak ada pengalaman yang terlalu buruk. Kendalanya juga alhamdulillah nggak ada, selain didana. Karena saya jadi pendaki sudah paham risikonya itu berat,” cerita Amri.

Lelaki kelahiran Brebes, 29 Juni 1991 ini melanjutkan ceritanya menjelajah Argentina bersama dengan temannya, Nur Wahyu dan juga Ali Attaya.

“Alhamdulillah, Eka Citra kasih kesempatan buat saya untuk untuk ikut 7 summit dari 2011. Bermula dari Elbrust, di 2012 untuk Cartens dan Kilimanjaro saya nggak aktif, dan di 2013-2014 saya bisa mendaki gunung Akonkagua, gunung terbesar di Benua Amerika,” papar Amri.

Dia menjelaskan perbedaan gunung Indonesia dan di luar negeri dari pengalamannya, “Bedanya gunung di Indonesia sama di luar itu dari kadar oksigen dan cuaca. Buat antisipasinya kita latihan dulu selama 7 bulan, jogging sama penguatan otot,” tutur Amri.

“Untuk mendaki itu harus tetap utamakan safety procedure. Pastikan persiapan pribadi dan tim juga lengkap. Selain itu, fisik dan materi juga harus siap selai pengetahuan tentang tujuannya,” kata anak kedua dari 3 bersaudara ini.

Baginya, mendaki gunung bukanlah hal yang sederhana. Banyak risiko di alam yang tidak bisa sembarangan dicerna. Berangkat dari hal tersebut, Amri menekankan pentingnya pengetahuan tentang alam dan safety procedur.

“Secara pribadi untuk menangani sesuatu di alam itu harus bijak, nggak boleh panik. Dan harus tahu apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan di gunung,” tutup Amri.

sumber : merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Jaga KAA di Bandung, TNI sebar penembak jitu

Next Post

Harga Kebutuhan Pokok di Gorontalo Mulai Naik

Next Post
Harga Kebutuhan Pokok di Gorontalo Mulai Naik

Harga Kebutuhan Pokok di Gorontalo Mulai Naik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

APH dan Pemerintah Dinilai Terlambat Tertibkan Kebun Raya Megawati Ratatotok
Sulut

APH dan Pemerintah Dinilai Terlambat Tertibkan Kebun Raya Megawati Ratatotok

by Redaksi
20 November 2025
0

TOTABUAN.CO MITRA— Penertiban aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara...

Read moreDetails
Porprov Sulut 2025: Hasil Sementara Bolmong Raih 3 Emas, 2 Perak, dan 9 Perunggu

Porprov Sulut 2025: Hasil Sementara Bolmong Raih 3 Emas, 2 Perak, dan 9 Perunggu

20 November 2025
Sidang Tiga Tersangka Penjual Miras tak Berizin Digelar Jumat

Sidang Tiga Tersangka Penjual Miras tak Berizin Digelar Jumat

19 November 2025
Dinkes Bolmong Rutin Periksa Kesehatan Calon Jemaah Haji

Dinkes Bolmong Rutin Periksa Kesehatan Calon Jemaah Haji

19 November 2025
Pemkab Bolmong Jadi Tuan Rumah Rakor EPRA 2025 se-Sulut

Pemkab Bolmong Jadi Tuan Rumah Rakor EPRA 2025 se-Sulut

19 November 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.