TOTABUAN.CO — Mantan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan mendeklarasikan Korps Alumni KNPI. Hal ini dilakukan sebagai wadah silaturahmi kader lintas partai politik untuk melahirkan inovasi positif dalam membangun bangsa dan negara.
Kehadiran Korps ini akan diisi orang-orang dari berbagai latar belakang profesi sosial dan politik, meliputi Ketua Umum Korps Alumni KNPI, Aziz Syamsuddin yang merupakan politisi Partai Golkar. Kemudian, bertindak sebagai Sekjen, Sayed Muhammad Muliady dari PDI Perjuangan.
Sementara Bendahara Umum, ditempati Rita Widyasari asal Partai Golkar, yang kini juga menjadi Bupati Kutai Kartanegara. Mereka merupakan inisiator dari pembentukkan Korps tersebut, sedangkan deklarator sebanyak 15 orang.
Aziz mengatakan, sejak 2011 telah memiliki keinginan mendirikan Korps Alumni KNPI, dan sudah sempat disampaikan ke para pimpinan KNPI saat itu. Namun memang baru sekarang bisa diwujudkan.
Apalagi gagasan mendirikan Korps ini sempat menimbulkan kecurigaan dan tanda tanya terutama dari internal partai para deklarator. Bahkan para mantan pengurus dan Ketua KNPI mencurigai agenda terselubung dibalik pendirian wadah organisasi ini.
Namun, Aziz yang juga Ketua Komisi III DPR itu membantah dan meluruskan kecurigaan tersebut. Dengan tegas dia mengatakan tak ada motif di balik pembentukan Korps Alumni KNPI kendati para deklarator merupakan kader partai politik.
Aziz memastikan mereka akan memegang teguh fatsoen politik bahwa ketika menjadi anggota Korps Alumni KNPI dilarang keras berbicara kepentingan partai dan kelompok. Apalagi motto Korps Alumni KNPI itu “Bersama Membangun Indonesia”.
“Kita berada di Korps Alumni KNPI bicara bagaimana memajukan Indonesia, bukan untuk partai atau pun kelompok,” kata Aziz kepada wartawan, Jumat (27/3/2015).
Aziz menjelaskan, saat deklarasi Korps Alumni KNPI, semua pengurus, mulai mantan pengurus dan mantan ketua umum KNPI diundang. Usai deklarasi dilanjutkan dengan menyusun pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa.
“Intinya di situ, keberadaan Korps Alumni KNPI untuk membantu program pemerintah sampai ke desa,” ujarnya.
Ada dua program yang akan dilaksanakan Korps Alumni KNPI, sambung Aziz, pertama program dalam bentuk amal, zakat, dan infaq kepada keluarga anggota KNPI yang tak memiliki biaya sekolahkan anaknya. Selain itu juga kepada korban bencana.
Program kedua, membangun hubungan kerja dengan pemerintah untuk bersama-sama membangun Indonesia dari segala aspek supaya yang diberikan bisa secara menyeluruh.
Sayed Muhammad Muliady mengatakan, organisasi ini lahir dari realitas ketiadaan wadah bagi ketua umum dan anggota KNPI setelah mengakhiri masa jabatannya. Baik itu di legislatif, eksekutif misalnya di kementerian maupun kepala daerah.
“Selama ini anggota KNPI terbesar di banyak lini. Di DPR saja 50 persen anggota DPR pernah bersentuhan dengan KNPI. begitu juga menjadi kepala daerah dan bekerja di kementerian. Begitu mereka selesai tidak ada wadah buat mereka. Padahal mereka memiliki potensi yang besar,” kata Sayed.
Sayed mengatakan, Korps ini memang bukanlah wadah organisasi yang pertama kali ada mengingat sudah ada KAHMI. Namun, sayangnya organisasi tersebut tak menampung bagi umat non-muslim.
“Padahal mereka punya potensi luar biasa yang harus diberdayakan. Wadahnya apa? Ya Korps Alumni KNPI,” imbuh Sayed.
Pro kontra deklarasi Korps Alumni KNPI ini memang tak bisa dihindari, ujar Sayed, merupakan hal yang wajar. Sehingga tak perlu dipersoalkan. “Tapi yang pasti semangat dari Korps adalah semangat silaturahmi, kebersamaan untuk menggalang kekuatan bersama untuk Indonesia,” pungkas Sayed.
Sementara itu, Rita Widyasari mengajak semua pihak mendukung deklarasi Korps Alumni KNPI. Pasalnya, organisasi ini dibentuk dengan tujuan yang baik supaya mereka yang memiliki potensi masih tetap bisa berkarya dan berkreasi.
Rencananya Korps Alumni KNPI akan dideklarasikan pada Senin 30 Maret 2015 di Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta.
sumber : okezone.com