TOTABUAN.CO — Ada pemandangan haru yang terlihat di rumah sakit Bhayangkara Manado, tempat jenazah Samsul Alam (44), tahanan Polresta Manado yang tewas karena dugaan penyakit jantung disemayamkan sementara. Pasalnya, kedua istri almarhum yang sebelumnya tak saling kenal bertemu dan saling rangkul.
Keduanya larut dalam suasana duka yang dalam dan tak mampu menahan air mata. Pantauan merdeka.com, Yulianti (35) istri pertama almarhum yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kota Makassar tiba di Manado sekitar pukul 23.00 dan langsung menuju rumah sakit Bhayangkara.
Sempat berbincang-bincang soal penyebab kematian suaminya dengan petugas kepolisian yang berjaga beserta pengacara suaminya, ia pun bertanya keberadaan istri kedua korban. “Ada yang tahu di mana suami saya tinggal dan katanya ada istrinya di sini?” tanya dia.
Tak ada sahutan sama sekali dari puluhan pelayat yang ada, bahkan dari teman-teman korban semasa hidupnya di Manado. Kemudian, sekitar pukul 02.00 dini hari, barulah Dinny Lembong (34), istri muda almarhum tiba dan langsung dipertemukan di sebuah ruangan tertutup yang berada di samping ruang rawat Teratai 1.
Tak jelas apa yang dibicarakan keduanya yang didampingi keluarga lain beserta petugas Polresta Manado. Sempat terlihat adanya kekakuan di antara keduanya, namun akhirnya terlihat mereka saling rangkul dan menangis.
Suasana mencair, kedua istri korban pun bersama-sama melihat keberadaan jasad korban. Meski menyesali kepergian suami mereka yang begitu mendadak, keduanya akhirnya memasrahkan kepergian orang yang sama-sama mereka cintai. Selanjutnya, sambil menunggu jenazah dimandikan untuk selanjutnya dibawa kembali ke Makassar daerah asal almarhum, keduanya tampak lebih sering bercakap akrab.
Seperti diberitakan sebelumnya, Samsul Alam sendiri ditemukan tewas dalam sel tahanan Mapolresta Manado, Kamis (26/3) sekitar pukul 06.00 WITA.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Made Dewa Palguna mengatakan dugaan sementara penyebab kematian korban adalah sakit jantung yang dideritanya.
“Sementara hasil dari dokter visum luar, dari ciri-ciri dan kronologisnya tadi pagi, indikasinya sakit jantung,” jelas Palguna saat dihubungi merdeka.com.
Dia pun menampik dugaan terjadinya tindak kekerasan maupun pukulan oleh anggota Polisi terhadap korban. “Tidak ada pemukulan. Dari awal didampingi teman-temannya di Polres kok. Mereka bisa dijadikan saksi kalau ada pemukulan dari anggota,” pungkas dia.
sumber : merdeka.com