• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Oktober 2, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Tingkat Kesejahteraan Petani Makin Menurun Sejak 2012

Redaksi by Redaksi
26 Maret 2015
in Nasional
0
Tingkat Kesejahteraan Petani Makin Menurun Sejak 2012
0
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Tingkat kesejahteraan petani Indonesia berdasarkan Nilai Tukar Petani (NTP) kian menurun sejak tahun 2012 sebesar 105,2 persen hingga 102 persen di tahun 2014.

Sebagaimana dipaparkan oleh Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, Kamis (26/3/2015), masalah pangan tak bisa dijauhkan dari kesejahteraan petani.

“Dari grass root ya ini kesejahteraan. Jadi bahaya kalau pengepul punya kekuatan lebih besar dari petani,” jelas Huda.

Penurunan NTP tersebut menurut Huda menunjukkan daya beli yang menurun seiring dengan harga-harga yang semakin melambung tinggi. “Masalah ini timbul salah satu akibat disparitas harga yang tinggi antara harga di tingkat petani/ produsen dengan di tingkat konsumen. Pokok masalah ini ialah adanya pengepul/middle man,” jelas Huda.

Dampak pengepul tersebut, kata dia, menyebabkan disisentif pada petani lalu produktivitas menurun. “Jadinya stok turun sehingga kita mengimpor,” kata Huda.

Tersudutnya petani-petani kecil kian terlihat dari ketergantungan modal petani kepada pengepul. Sehingga pengepul membeli produk dari petani dengan harga yang murah. “Pinjam ke pengepul, karena jumlah kredit di produksi sektor pertanian hanya 5 persen dari total kredit produksi. Perbankan belum mampu untuk masuk ke sektor ini,” imbuh Huda.

Selain itu, dalam acara yang sama, Peneliti INDEF, Mohammad Reza Hafiz mengatakan dalam kurun waktu 2002-2013, jumlah rumah tangga petani (RTP) berkurang signifikan. Jika dilihat dari luas lahan, RTP dengan kepemilikan lahan kurang dari 0,1 Ha turun drastis sebesar 53 persen (2003-2013).

“Sedangkan yang punya lahan besar lebih dari 3 hektar meningkat sebesar 22,8 persen sejak 2003 hingga 2013. Artinya makin banyak dikuasai oleh perseorangan lahan pertanian,” jelas Reza.

Terkait permasalahan ini, Huda mengatakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perlu lebih berperan langsung dalam pengawasan ke pasar petani. Selain itu, KPPU perlu menggunakan metode ilmiah yang fleksibel dalam melihat perilaku kartel ataupun kolusi di pasar petani. “Kemudian, pemerintah melalui Bulog harus menjalankan fungsinya sebagai agen pemerintah dalam mengtasi hal ini,” kata Huda.

sumber : kompas.com

Tags: texs
Previous Post

DPR minta TNI izinkan anggota berjilbab seperti polwan

Next Post

75 Aparat Desa di Kotamobagu Dapat Bimtek Kelolah ‘Duit’

Next Post
75 Aparat Desa di Kotamobagu Dapat Bimtek Kelolah ‘Duit’

75 Aparat Desa di Kotamobagu Dapat Bimtek Kelolah ‘Duit’

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Kasus Penyelewengan Dana Bimtek, Para Sangadi  di Kotamobagu Bungkam
Kotamobagu

Kasus Penyelewengan Dana Bimtek, Para Sangadi  di Kotamobagu Bungkam

by Redaksi
1 Oktober 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Sudah satu tahun berlalu, kasus dugaan penggelapan dana Bimbingan Teknis (Bimtek) kepala desa (Sangadi) di Kota Kotamobagu...

Read moreDetails
Bupati Yusra Sampaikan Terima Kasih kepada Gubernur Sulut 

Bupati Yusra Sampaikan Terima Kasih kepada Gubernur Sulut 

1 Oktober 2025
Bupati Yusra: PT JRBM jangan Tutup Mata

Bupati Yusra: PT JRBM jangan Tutup Mata

1 Oktober 2025
Pemkab Bolmong Tandatangani NPHD Kepada IAIN dan IAKN

Pemkab Bolmong Tandatangani NPHD Kepada IAIN dan IAKN

1 Oktober 2025
Serahkan Alsintan, Bukti Nyata Visi-Misi Yusra–Dony di Bidang Pertanian

Serahkan Alsintan, Bukti Nyata Visi-Misi Yusra–Dony di Bidang Pertanian

1 Oktober 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.