TOTABUAN.CO — Pemerintah melalui Kementerian Sosial akan menyatukan kartu beras bersubsidi atau Kartu Raskin dengan Kartu Keluarga Sejahtera. Rencananya, validasi data untuk penyatuan kedua kartu akan dimulai April mendatang.
“Iya mau kita satukan. Kita mau validasi data, validasi datanya akan dilakukan April ini,” kata Menteri Sosila Khofifah Indar Parawansa di Gedung Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Selasa (24/3/2015)
Khofifah menjelaskan, penyatuan kartu dilakukan agar tidak terlalu banyak kartu yang beredar dan membuat bingung masyarakat. Menurutnya, saat ini sudah ada Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.
“Terlalu banyak kartu nanti yang ada di masyarakat. Maka kalau kartu raskin itu diimplan ke KKS maka benefitnya akan lebih banyak. Kalau ada program perlindungan sosial dia bisa dapat,” lanjut Khofifah.
Nantinya, pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS), kata Khofifah, secara bertahap diganti dengan KKS. Saat ini 1,5 juta akan dicetak dalam bentuk KKS. Kartu tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan beras miskin dengan harga Rp1.600 per kilogram.
“Sekarang ini kita menyiapkan 1,5 juta KKS sambil bertahap karena ini layanan keuangan digital dalam rencana yang sekarang sedang digodok,” paparnya.
Ketua Muslimat PBNU ini pun berjanji akan memperbaiki semua mekanisme penyaluran raskin hingga monitoring ke lapangan. Agar tujuan program raskin untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dapat terpenuhi.
sumber : metrotvnews.com