TOTABUAN.CO — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengakui, pelayanan publik di Bali secara umum sudah mengalami peningkatan. Namun hal itu belum cukup, karena sebagai daerah tujuan wisata internasional, pelayanan itu harus lebih difokuskan pada para tamu, khususnya wisatawan asing.
“Sekitar 30 persen orang asing yang datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar. Sedangkan 45 persen melalui Bandara Soekarno Hatta, dan 10 persen melalui Batam,” kata Yuddy saat tatap muka dengan bupati dan aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Gianyar, Senin (23/3/2015).
Menurut pria kelahiran Bandung tanggal 29 Mei 1968 ini, semua elemen masyarakat harus membangun kebersamaan untuk menyambut pelancong asing. Sebab, para tamu yang datang ke Pulau Dewata ini selalu membawa devisa yang menjadi harapan perekonomian.
Ia menambahkan, di sinilah pentingnya aparatur negara, baik sipil, militer, maupun kepolisian membantu masyarakat secara ramah dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya. “Jangan ambil risiko sekecil apapun dengan tidak memberikan pelayanan terbaik,” tegas Yuddy.
Hal ini, kata dia, harus menjadi perhatian utama para pelayan masyarakat. Tak boleh ada kecacatan sedikit pun karena dapat mengubah persepsi masyarakat. “Contohnya PLN, kalau sepuluh menit saja listrik di Bandara padam, seperti pernah terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu, maka kebaikan dan prestasi yang selama ini sudah dipegang dalam sekejap akan hilang,” ujarnya saat blusukan di Kantor Distribusi PLN Bali.
Yuddy pun menekankan, para abdi negara wajib menanggalkan ego sektoral. Mereka harus saling bahu-membahu. “Kalau melihat instansi lain keteter, apa salahnya kita membantu, karena imbas dari jeleknya pelayanan bukan hanya mengena pada satu instansi. Lebih luas dari itu, nama bangsa Indonesia akan semakin jelek di mata internasional,” tegas Menteri.
sumber : metrotvnews.com