TOTABUAN.CO — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku Indonesia dalam keadaan krisis energi minyak dan gas. Oleh karena itu, TNI diminta membantu PT Pertamina dalam menertibkan pengeboran minyak ilegal (illegal drilling).
“Dalam jangka pendek TNI diminta sama Dirut Pertamina untuk menertibkan kegiatan illegal drilling yang ada di Bojonegoro, kami membantu Pertamina untuk bisa mengoptimalkan sumber-sumber yang ada. Jangan dinikmati secara ilegal seperti itu yang akhirnya mengurangi produktivitas Pertamina sendiri,” kata Moeldoko di Mabes TNI, Jakarta, Kamis (12/3).
Menurut dia, pengeboran minyak ilegal telah merugikan Pertamina dalam mendapatkan sumber-sumber energi minyak dan gas. Namun, dia tak mengetahui berapa kerugian negara akibat illegal drilling tersebut.
“TNI tidak sampai di situ (menghitung kerugian negara). Tapi TNI hanya ingin memberikan solusi atas kegiatan ilegal seperti itu ditertibkan sehingga Pertamina dapat bekerja dengan baik,” ujarnya.
Selain di Bojonegoro, kata dia, illegal drilling juga terjadi di Sumatera Selatan. Pihaknya bakal ikut membantu melakukan penertiban pelaku penambangan ilegal ini.
“Saat ini kerugian Pertamina hilang, enggak ada lagi karena semua bisa berjalan tertib, tidak ada lagi pencurian,” tukasnya.
sumber : merdeka.com