TOTABUAN.CO — Serupa pengantin, Joko Widodo dan Iriana Widodo berdiri di panggung dengan latar pelaminan bermotif kain Aceh berwarna emas, hijau, dan merah. Keduanya memakai topi tradisional Kupiah Meukeuto. Khusus Jokowi, ia menerima pula rencong Siwah, simbol tongkat komando tertinggi.
Bukan pernikahan. Keduanya tengah menjalani prosesi di upacara penyambutan Peusijuk, di Pendopo Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh, Senin (9/3). Tujuannya, menerima penghormatan secara adat dari Wali Nanggroe, Teungku Malek Mahmud Al Haitar.
Sebelum itu, ada sejumlah prosesi yang mesti dilalui. Pertama, pembacaan ayat suci Alquran oleh Teungku Takdir Feriza. Kemudian diikuti pemberian beras padi sebagai simbol pembangunan kemakmuran rakyat, serta sir senejuk, yang bermakna suasana ketenangan dan kesejukan.
Tak ketinggalan pula prosesi Teumeutuk alias salam tempel. Itu memiliki fungsi sosial, tolong menolong dalam tatanan masyarakat Aceh.
Tiba saatnya penyematan Kupiah Meukotop oleh Teungku Malek kepada Jokowi, yang mengenakan seragam kebesarannya kemeja putih panjang dan celana hitam, dan Iriana, yang tumben memakai jilbab, berdiri formal di panggung tersebut.
Malek, pemimpin adat tertinggi Aceh, kemudian menambahkan prosesi pemberian Siwah kepada RI-1. Benda ini berupa rencong atau sejenis keris tanpa lekuk, dengan hiasan butiran batu akik kecil berwarna variatif di ujung gagangnya. Siwah itu kemudian diselipkan di bagian depan perut Jokowi.
“Kupiah Meukeutop adalah simbol kebesaran. Siwah adalah simbol komando yang berarti kepahlawanan yang dipegang untuk seorang pemimpin tertinggi,” demikian pembawa acara membacakan fungsi penyematan kedua simbol itu.
Jokowi belum mengeluarkan pernyataannya mengenai pemberian pengormatan adat itu pada kunjungan resmi pertamanya ke Aceh sebagai Presiden tersebut.
Sejak era kampanye Presiden, penerimaan masyarakat Aceh terhadap Jokowi tak lebih baik daripada keterbukaan mereka pada sosok Jusuf Kalla. Jokowi dianggap sebagai representasi Jawa yang sekian lama menghegemoni Aceh di era Orba.
Wapres RI Jusuf Kalla sebelumnya punya peran sentral dalam perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Indonesia.
sumber : metrotvnews.com