• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juni 14, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Adu mulut Ahok vs DPRD, siapa yang tak punya etika?

Redaksi by Redaksi
6 Maret 2015
in Nasional
0
Adu mulut Ahok vs DPRD, siapa yang tak punya etika?
0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO – Rapat mediasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri membahas APBD DKI 2015 antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan DPRD berakhir buntu. Mediasi tersebut bermula dari temuan Ahok terkait adanya dugaan dana siluman APBD DKI Jakarta.

Mediasi berakhir ricuh. Ahok memarahi Wali Kota Jakarta Barat Annas Effendi dan disambut makian oleh anggota DPRD. Yang kurang elok, kata-kata ala kebun binatang juga terdengar hingga ke luar ruang sidang.

Menurut Pengajar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, mediasi yang dilakukan oleh Kemendagri itu gagal. Emrus menilai baik pihak pendamai maupun Ahok dan DPRD tidak mempunyai itikad baik dalam membahas persoalan tersebut.

“Saya menyatakan pertemuan segitiga itu telah gagal. Kegagalan itu ada di tangan Kemendagri karena peran mediasinya tidak dilakukan secara baik atau profesional alias ricuh,” kata Emrus saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (6/4).

Selain Kemendagri yang dinilai gagal, dalam mediasi tersebut Emrus juga melihat dari Ahok tidak ada keinginan baik terhadap DPRD dalam membahas kasus dugaan dana siluman. Dia menyesalkan sikap ditunjukkan Ahok yang lebih menonjolkan egois seorang pemimpin.

“Dari aspek Ahok juga tidak nampak niat baiknya menyelesaikan kisruh ini. Kenapa dia ngotot dengan prisnisp yang dia pegang. Padahal kan tidak selamanya pandangan kita benar. Saya melihat Ahok menunjukkan sikap egoisnya,” ujarnya.

Selayaknya, lanjut Emrus, sebagai seorang kepala daerah Ahok harusnya tak menunjukkan emosi dalam rapat tersebut. Dengan sikap seperti itu Ahok menampilkan sosok pemimpin yang tak merangkul lingkungan kerjanya.

“Pemimpin yang baik tidaklah menunjukkan temperamennya ketika disebut seperti itu (anjing). Pemimpin yang baik itu bukan berarti tidak marah tetapi betindak tegas dalam suatu tekanan namun tetap ramah,” katanya.

Sikap yang ditunjukkan para politikus Kebon Sirih juga tak luput dari sorotannya. Kendati mendapat dorongan dari partai politik, tidak sepatutnya pula DPRD menunjukkan ego masing-masing dalam rapat tersebut.

Emrus melanjutkan, dengan cara Kemdagri yang dianggapnya kurang mempersiapkan cara mediasi serta sikap yang ditunjukkan Ahok dan DPRD, upaya damai untuk mencari pokok persoalan kisruh tersebut akan sia-sia. Menurut Emrus, dengan mediasi yang seperti itu maka rakyatlah yang tetap menjadi korban.

“Saya melihat kedepan sangat sulit melakukan mediasi seperti itu. Cara mediasi kurang baik, Ahok juga kurang baik terus DPRD juga seperti itu. Terus terang rakyat yang menjadi korban karena anggaran kan jadi tidak keluar,” tandasnya.

sumber: merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Ketum PAN Zulkifli Bakal Umumkan Pengurus Hari Ini

Next Post

Tak Mudah Ganti Tabung Elpiji dengan Gas Pipa

Next Post
Tak Mudah Ganti Tabung Elpiji dengan Gas Pipa

Tak Mudah Ganti Tabung Elpiji dengan Gas Pipa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Ali: Penambangan  di Jalur Tujuh  Legal, Jasman: Kontraknya Sudah Berakhir
Bolmong

Ali: Penambangan di Jalur Tujuh Legal, Jasman: Kontraknya Sudah Berakhir

by Redaksi
14 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP) milik KUD Perintis Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)...

Read moreDetails
KUD Perintis Siap Lapor ke Polda Sulut

KUD Perintis Siap Lapor ke Polda Sulut

14 Juni 2025
KUD Perintis Bantah Isu Pengusiran Penambang Lokal

KUD Perintis Bantah Isu Pengusiran Penambang Lokal

14 Juni 2025
Lahan KUD Perintis Dicaplok Penambang Ilegal, APH Diminta Bertindak

Lahan KUD Perintis Dicaplok Penambang Ilegal, APH Diminta Bertindak

14 Juni 2025
Yusra: Tidak ada Larangan Tertulis Soal Pengangkatan Stafsus

Yusra: Tidak ada Larangan Tertulis Soal Pengangkatan Stafsus

13 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.