TOTABUAN.CO — Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengakui ditelepon oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) perihal maraknya aksi pembegalan yang terjadi di Tanah Air.
Untuk itu, Anies akan mengadakan pertemuan khusus dan mengundang sejumlah pihak termasuk pakar guna membahas masalah begal.
“Di kementerian kita akan mengundang ada pertemuan khusus di kementerian. Kita akan undang siswa, guru, orang tua murid, masyarakat dan pakar untuk membicarakan soal ini (begal),” kata Anies yang ditemui di kantor Wapres, Jakarta, Senin (2/3).
Anies menyatakan, maraknya begal bukan semata-mata kesalahan dunia pendidikan, melainkan dipengaruhi juga faktor keluarga dan lingkungan. “Pendidikan itu ada tiga aspek, aspek keluarga, aspek sekolah dan aspek lingkungan. Jadi, pendidikan bukan sama dengan sekolah ya, tapi ketiga-tiganya. Kemudian, kita memang harus perbaiki ketiganya,” ujar Anies.
Anies mengatakan pendidikan juga menyangkut jenis permainan apakah mengandung unsur kekerasan atau tidak. Dengan kajian mendalam, bimbingan konseling dan kepala sekolah harus lebih responsif.
Sebelumnya, JK memang menilai ada yang salah dalam dunia pendidikan di Indonesia, terkait maraknya begal dan geng motor di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bandung, Tangerang dan Makassar.
“Berarti ada masalah di sistem pendidikan kita. Jadi, kita harus teliti kemudian atasi ada apa? Dimulai dari bully-bully itu. Dulu barangkali kriminalitasnya internal mem-bully adik kelasnya, sekarang menjadi membesar,” kata JK yang ditemui di kediaman pribadinya di Makassar, Jumat (27/2).
Oleh karena itu, JK mengaku langsung menelepon Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan untuk meminta klarifikasi. Kemudian, memerintahkan Anies melakukan penelitian perihal dunia pendidikan di Indonesia, seperti, sistem belajar yang tidak intensif atau tidak ketat lagi serta, aturan ujian nasional yang sudah tidak seketat dulu.
“Mungkin ada hubungannya dengan ujian. Dulu kan anak-anak pada istigosah (doa bersama), disiplin belajar karena takut. Nah sekarang begitu dilembekkan, dilemahkan anak-anak. Jadi ada masalah dipendidikan yang harus diperbaiki, dilihat,” ungkapnya.
Bahkan, JK mengaku memberikan waktu satu bulan untuk melakukan penelitian tersebut. Seperti diketahui, berita mengenai begal ataupun geng motor kerap mewarnai media akhir-akhir ini.
sumber : beritasatu.com