TOTABUAN.CO — Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama beberapa menteri Kabinet Kerja mengadakan pertemuan dengan wali kota se-Indonesia di Istana Bogor. Hubungan pusat dan daerah serta pertumbuhan ekonomi jadi fokus arahan yang diberikan presiden.
“Pertemuan ini perlu digelar tiga bulan sekali, masalah-masalah yang ada di bawah dapat diketahui bersama, dan desain kebijakannya dapat nyambung dari pusat ke bawah,” kata Presiden Jokowi, dalam sambutannya, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (20/2/2015).
Posisi target pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai pun dijelaskan mantan Gubernur Jakarta itu. Kata dia, pertumbuhan ekonomi negara tahun lalu menyentuh angka 5,1 persen.
Tahun ini, banyak negara sahabat bahkan negara tetangga yang menurunkan target pertumbuhan ekonomi mereka. Negara besar dan negara kecil sama saja, cenderung menurunkan target pertumbuhan ekonomi. Malaysia misalnya, tahun lalu target pertumbuhan ekonomi Negeri Jiran ini di angka 5,8 persen, tahun ini angka itu justru diturunkan menjadi 5,1 persen. Hal yang sama juga dilakukan Tiongkok dan Singapura.
“Kita dari 5,1 persen justru kita naikkan menjadi 5,7 persen,” kata Jokowi.
Ada alasan tertentu untuk menaikkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Tiga tahun ke depan, pemerintah harus mencapai pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen.
“Karena target kita tiga tahun ke depan harus di atas tujuh persen, beratnya ada di situ,” pungkas Presiden ke tujuh itu.
sumber : metrotvnews.com