TOTABUAN.CO — Angin puting beliung membuat 62 buah rumah ambruk di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Musibah itu terjadi di Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Pulang Pisau, Minggu sore (8/2).
Di Kabupaten Lamsandau terdapat sebanyak 48 bangunan rusak parah dan di desa Talio, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau dilaporkan 14 rumah ambruk diterjang angin puting beliung. Berbagai pihak masih bergerak, mulai dari aparat Pemerintah Kecamatan, Pemerintahan Desa, BPBD, Satpol PP, TNI hingga mayarakat umum bergotong-royong membersihkan sejumlah fasilitas umum yang terkena dampak dari musibah angin puting beliung itu.
Seperti gedung Polindes Kujan, SDN Kujan, dan balai Desa Kujan yang atapnya ambruk terbang terbawa angin. Bukan itu saja, dahan pohon banyak roboh menimpa bangunan.
Beberapa pemilik rumah yang mengalami kerusakan tidak terlalu parah tampak secara mandiri langsung memerbaiki atap rumahnya. Bupati Lamandau, Marukan ketika dikonfirmasi, Senin (9/2) membenarkan kini bencana angin puting beliung membuat ambruk puluhan rumah warga di Kabupaten yang dipimpinnya.
“Secara persis jumlah rumah masih dalam pendataan dan korban jiwa hanya dilaporkan terdapat satu orang nenek tertindih bangunan yang runtuh,” ujarnya.
Marukan mengingatkan supaya masyarakat waspada angin puting beliung susulan. Kondisi sekarang, hujan deras yang disertai angin kencang terjadi hampir setiap hari dan diselingi sesekali petir menandai angin puting beliuang siap mengancam.
Hujan deras serta angin kencang diikuti angin puting beliuang mengakibatkan banyak dahan pohon tumbang. Bahkan, kabel listrik PLN terlepas dari tiangnya serta banyak kabel yang putus.
Pihak BPBD Lamandau langsung berkoordinasi dan terjun ke lapangan. BPBD melakukan pedataan jika ada masyarakat yang diminta relokasi. Dari data, ada 48 bangunan rusak berat, meliputi bangunan rumah, faslitas umum seperti kantor Desa, Polindes dan sejumlah bangunan lainnya.
Diprediksi, kerusakan ini kemungkinan akan terus bertambah, seiring dengan pendataan yang terus dilakukan oleh pihak kecamatan dan juga BPBD.
“Kami sedang melakukan pendataan, terutama bagi warga yang rumahnya rusak berat dan minta direlokasi. Kami juga akan siapkan terpal sebagai upaya tindakan sementara menutupi atap rumah masyarakat yang kondisinya rusak,” ujar Ismail salah satu petugas dari BPBD Kabupaten Lamandau.
sumber : beritasatu.com