• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Pilkada Serentak 2015 Tak Realistis

Redaksi by Redaksi
6 Februari 2015
in Nasional
0
Pilkada Serentak 2015 Tak Realistis
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota secara serentak pada 2015, seperti yang diusulkan pemerintah, dinilai tidak realistis. Alasannya, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu saja lebih memilih pilkada dilaksanakan tahun depan. Jika pilkada tetap dipaksakan tahun ini, dikhawatirkan terjadi masalah.

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Lukman Edy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/2), mengatakan, terlalu terburu-buru jika pilkada serentak digelar 2015. “Kami sudah mendengarkan presentasi KPU dan Bawaslu. Mereka siap melaksanakan pilkada di 205 daerah pada akhir 2015. Tetapi, akan lebih siap lagi jika pilkada digelar 2016,” katanya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan, Komisi II menginginkan penyelenggara pilkada lebih siap menggelar pilkada. Sebab, kesiapan tersebut terkait dengan kualitas pilkada. “Semakin siap penyelenggara, diyakini akan semakin baik kualitas pilkada,” ucap Lukman.

Menurut dia, jika pilkada serentak tetap 2015, besar kemungkinan pilkada tahap kedua digelar pada 2018, seperti diatur Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Pilkada serentak nasional digelar 2020.

Lukman mengatakan, Komisi II sudah melakukan simulasi. Jika pilkada serentak sesuai dengan UU Pilkada, yakni pada 2015, 2018, dan 2020, akan banyak daerah dipimpin penjabat kepala daerah. Bahkan, selain masa tugas penjabat kepala daerah bisa lebih dari dua tahun, ratusan kepala daerah juga akan terpotong masa jabatannya. “Oleh karena itu, Komisi II sepakat pilkada serentak dimulai 2016,” kata Lukman.

Komisioner KPU, Hadar N Gumay, yang ditemui seusai diskusi mengatakan, permintaan pemerintah agar pilkada serentak digelar September 2015 tidak memungkinkan. “Tahapan pilkada itu harus sesuai dengan UU yang akan berubah. Setelah revisi UU selesai, kita baru konsultasi ke DPR dan pemerintah. Apakah ketika revisi UU selesai mereka bersedia kalau kita mulai pilkada?” tanya Hadar menyinggung prosesnya yang tak memungkinkan.

Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Didik Supriyanto mengatakan, pihaknya menduga Presiden Joko Widodo tidak mendapatkan informasi memadai tentang tahapan pilkada.

Pemerintah ingin konsisten

Kepala Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri Widodo Sigit Pudjianto serta Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik, dan Hubungan Antarlembaga Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pilihan September 2015 karena pemerintah ingin konsisten. “Jika menunda jadwal akan merepotkan pemerintah daerah yang sudah mempersiapkan pilkada,” kata mereka.

sumber : kompas.com

Tags: texs
Previous Post

Tipikor Polres Bolmong Periksa Staf Dinas Perindagkop Kotamobagu

Next Post

Jumat, PNS di Boltim Banyak tak Masuk Kantor  

Next Post
Halaman Kantor Bupati Boltim Jadi Tempat Pesta Komix

Jumat, PNS di Boltim Banyak tak Masuk Kantor  

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah
Bolmong

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah

by Redaksi
18 Mei 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj) DPRD Bolaang Mongondow (Bolmong) menemukan banyak proyek bermasalah. Proyek...

Read moreDetails
TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

18 Mei 2025

Rektor IAIK Masih Bungkam Soal Laporan Dana Hibah di Kejaksaan

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

17 Mei 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.