TOTABUAN.CO – Keluarga kecewa dengan keputusan menarik personel TNI dari operasi pencarian korban AirAsia QZ8501. Namun setelah mendapat penjelasan, mereka pun menyampaikan harapan dan tetap optimistis menemukan korban dalam kondisi hidup maupun tak bernyawa lagi.
“Saya optimis sekali, karena personel Basarnas bukan orang biasa, tapi sangat luar biasa,” kata Dwiyanto, ayah korban yang bernama Bima Ali Wicaksana setelah mendengar penjelasan Basarnas di Gedung Mahameru Polda Jawa Timur, Kota Surabaya, Rabu (28/1/2015).
Dwiyanto masih menunggu kabar soal nasib putranya yang turut menjadi korban AirAsia QZ8501. Ia pun berharap Basarnas dapat menemukan korban yang masih tersisa sekitar 95 orang yang belum ditemukan, termasuk putranya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras TNI dan Basarnas dalam operasi pencarian jenazah serta pesawat di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Namun personel TNI ditarik dalam jumlah besar pada Rabu (28/1/2015). Jadi hanya tim dari Basarnas dan penyelam tradisional yang meneruskan operasi pencarian hingga tujuh hari ke depan.
“Saya sangat gembira karena usaha pencarian tetap dilanjutkan, walaupun cuma tujuh hari,” ungkapnya.
sumber: metrotvnews.com