TOTABUAN.CO — Di jejaring sosial sedang heboh sebuah foto siswa SMP sedang menyatakan cinta dengan siswi SD. Di foto itu, siswa pria memberikan kue dan boneka sebagai ungkapan perasaannya.
Belum jelas foto sepasang bocah ingusan yang di mabuk asmara itu diambil di mana. Yang jelas, beberapa siswa-siswi lainnya di sekolah itu ikut menyaksikan momen nyatakan cinta.
Respon prihatin bermunculan. Termasuk dari Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.
Dia prihatin, kisah percintaan sepasang kekasih sudah merambah ke usia bocah-bocah cilik.
“Ini salah satu yang perlu disikapi, anak-anak sekarang ini punya pengetahuan tentang percintaan,” katanya, saat berbincang denganmerdeka.com, Senin (26/1).
Dia yakin tindakan tak patut itu karena pengaruh lingkungan tak memberikan pendidikan edukatif yang tepat. Tak hanya itu, tayangan yang disajikan saat ini tak jauh dari seputar percintaan, pertengkaran dan kekerasan.
“Itu yang ditiru dari orang di sekitarnya, bisa orang dewasa, bisa juga terinspirasi tayangan di TV. Lihat saja kualitas sinetron kita, Youtube, kaya di Trans TV itu ada anak bertindakan kekasaran,” tambahnya.
Dia berharap seiring perkembangan zaman, hendaknya orangtua memberikan kontribusi yang baik. Termasuk memberikan pelajar tentang alat reproduksi.
“Sebab, anak itu kan meniru dan mendaur ulang ulang apa yang dia lihat dan dengar. Karena itulah, mulailah memberikan pendidikan pada anak dari rumah, tentang kesehatan reproduksi dan seks, karena itu bukan hal tabu, harus berikan informasi yang cukup untuk mereka,” jelasnya,
“Sebab bila bapak dan ibu enggak jawab jadinya dia dapat info dari google. Kalau dari rumah udah bagus, pastinya kalau temannya kasih sesuatu bukan hal aneh lagi buatnya. Tapi cuma di rumah sekolah pun harus melakukan hal yang sama,” pungkasnya.
sumber : merdeka.com