TOTABUAN.CO — Maraknya fenomena batu akik terjadi di hampir seantero nusantara saat ini. Bahkan kini demam batu akik juga menjalar hingga ke Manado, Sulawesi Utara. Penggemar batu dengan beragam motif cantik ini pun beragam. Mulai dari orang biasa, pengusaha hingga pejabat.
Di kawasan wisata Jalan roda (Jarod) yang terletak di pusat kota, para pengagum batu bahkan telah membentuk komunitas batu akik demi memuaskan mata dan keinginan terhadap batu mineral yang berasal dari perut bumi ini. Dari sekian banyak jenis batu akik yang diperjualbelikan, batu bacan doko dan palamea dari Ternate menjadi favorit utama lantaran dipercaya merupakan batu hidup yang bisa berubah warna.
“Iya, batu jenis ini (bacan) kan terus berproses hingga hampir jernih warnanya namun tetap memiliki serat-serat di bagian dalam. Kalau jernih sekali dapat dipastikan batu tersebut imitasi,” jelas Utoyo salah seorang penggemar batu akik, warga Ketang Baru, Jumat (23/1).
Harga batu ini pun beragam mulai dari ratusan hingga puluhan juta rupiah, tergantung jenis dan ukuran. Sementara bagi pemakainya, menggunakan cincin dan aksesoris batu akik, dipercaya mampu menaikkan kepercayaan diri.
“Kita akan lebih percaya diri saat berada di antara orang lain sebab nilai dari batu yang kita pakai ini,” ujar Sardy Permata.
Kawasan Jarod sendiri, menjadi pusat jual beli batu akik di Manado lantaran tempat ini sejak lama merupakan lokasi bercengkerama terkenal di pusat kota.
Pemandangan jual beli batu akik menjadi pemandangan biasa setiap harinya di kawasan ini. Tak hanya warga Manado dan sekitarnya, hobis dari luar daerah pun mulai berdatangan untuk mencari batu akik untuk dikoleksi.
sumber : merdeka.com