TOTABUAN.CO — Harga topeng kayu yang dijual di Dusun Bubung, Desa Putat, Kecamatan Patok Kabupaten Gunungkidul bervariasi. Mulai Rp 100 ribu sampai Rp 8 juta.
Contohnya adalah topeng kayu buatan Slamet Riyadi (46). Dua topeng buatannya, Merauker dan Uker Bunga harganya mencapai Rp 8 juta.
“Biasanya topeng batik kayu ini dibuat hiasan di kantor dan hotel,” kata Slamet kepada tim dari merdeka.com dan Portrait of Indonesia, Kamis (22/1).
Untuk membuat topeng Merauker dan Uker Bunga cukup rumit. Selain dibutuhkan kayu sengon yang besar, ketelitian dalam mengukir dan memberi warna juga harus hati-hati. “Seperti membatik, harus hati-hati,” jelasnya.
Untuk satu topeng pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Untuk 2 topeng, sekitar sebulan.
Slamet tak hanya membuat topeng, dia juga membuat kerajinan lainnya seperti wayang, asbak, tempat tisu, gantungan kunci dan buat souvenir pernikahan. Meski banyak pengrajin lain, tak ada persaingan harga di antara mereka.
“Kami harganya sama antara satu dengan lainnya. Distandarkan,” katanya.
Tiap bulan, perputaran dari bisnis kerajinan kayu di Dusun Bubung mencapai miliaran. Hasil produknya tidak hanya dipasarkan di Indonesia, tapi juga sudah mencapai mancanegara.
“Ada yang diekspor sampai ke Amerika Serikat, China dan India. Topeng-topeng ini dijadikan hiasan dinding,” katanya.
Slamet saat ini mempunyai 15 pegawai bekerja di rumahnya. Per bulan, omzet yang dihasilkan mencapai puluhan juta rupiah,” ujarnya.
sumber : merdeka.com