TOTABUAN.CO — Sekitar 50 massa yang tergabung dalam Barisan Tatar Bojonagara (Batara) menggeruduk Hotel Zodiak di Jalan Sutami, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka tersinggung dengan logo yang disebut-sebut menggunakan lafaz Allah secara terbalik.
Massa yang mendatangi hotel Senin (19/1) sekitar pukul 09.00 WIB melakukan orasi menuntut agar logo yang dinilai melecehkan umat muslim itu diganti. Lebih dari itu mereka meminta pemerintah kota mencabut izin dan menutup hotel tersebut.
Mereka mengusung sejumlah poster seperti ‘Hotel Zodiak Remehkan Islam’, ‘Logo Hotel Zodiak Zionis! Menyesatkan’, ‘Jangan Hanya Karena Logo Hotel Umat muslim Tersakiti’.
Koordinator aksi Farid Ridwan, mengatakan warga Bandung sangat terganggu dan resah dengan keberadaan logo tersebut. “Tentunya ini sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap umat Islam khususnya warga Bandung,” katanya di sela aksi.
Islam lanjut dia, adalah agama yang damai dan senantiasa mengajarkan kedamaian. Oleh karena itu jika simbol agama dilecehkan itu tidak bisa didiamkan. “Kami tidak akan diam dan akan menjaga nama baik Islam,” terangnya.
“Kami datang ke sini sebagai ultimatum, karena ini benar-benar serius. Ketika sejumlah masyarakat tidak peka (keberadaan logo) kami justru dari masyarakat kewilayahan dan ustaz merasa tersinggung,” tambahnya.
Dia mengancam apabila tuntutannya tidak diindahkan bukan tidak mungkin massa yang lebih besar akan kembali datang. “Kami dari umat Islam akan galang dukungan jika tuntutan tidak diindahkan,” ujarnya.
Hingga pukul 10.00 WIB, perwakilan massa masih melakukan mediasi dengan pihak hotel. Aksi mendapatkan pengawalan ketat dari polisi. Meski begitu aksi berlangsung damai. Hingga beritaini diturunkan belum ada perwakilan hotel yang memberikan keterangan.
Pantauan merdeka.com di lokasi Zodiak sendiri memang seperti menggunakan lafaz Allah terbalik. Logo itu menggunakan warna merah mencolok di antara logo zodiak lainnya. Hotel yang berada di kawasan elit itu memiliki room rate mulai dari Rp 300 ribu per malamnya.
sumber : merdeka.com