TOTABUAN.CO — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Reformasi melakukan demonstrasi di Kantor Pemerintah Kabupaten Pamekesan. Dalam aksinya, mahasiswa melakukan tindakan ekstrem, yaitu memakan ayam secara hidup-hidup.
Aksi yang dilakukan sebagai bentuk kecewa karena banyaknya tempat karaoke yang bermunculan itu dikawal petugas kepolisian. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas terjadi ketika massa memaksa bertemu dengan Bupati Pamekasan Akhmad Syafii.
Kesal tidak bisa masuk untuk bertemu Bupati, massa kemudian melakukan orasi di depan pintu masuk. Dalam aksi itu, seorang mahasiswa nekat memakan seekor ayam hidup sebagai simbol banyaknya tempat maksiat. Aksi makan ayam hidup membuat sejumlah pejabat Pemda Pamekasan terdiam dan bergidik.
Sementara koordinator aksi, M Bisri, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan kali ini karena dirinya menganggap cara-cara lain yang sering dilakukan tidak bisa mengugah hati pemda setempat.
Mereka pun merasa malu dengan kota yang dijuluki sebagai Kota Gerbang Salam namun banyak tempat maksiat.
sumber : okezone.com