TOTABUAN.CO — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah menyiapkan kajian untuk menyaring calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Sebanyak lima perwira tinggi masuk radar untuk menggantikan Kapolri Jenderal Sutarman.
Mereka adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Dwi Priyatno, Kabareskrim Komjen Suhardi Alius, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno.
Nama Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan sebenarnya masuk daftar. Namun dapat dipastikan terpental karena jadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Budi tersangkut korupsi saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier SSDM Polri pada 2004-2006. Jabatan itu diembannya selepas menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri 2001-2004
Komisioner Kompolnas M Nasser mengatakan sejak setahun lalu sudah memiliki kajian rekam jejan calon. Nanti hasil tersebut akan dikirim sebelum Presiden Joko Widodo memilih Kapolri.
Untuk nama-nama tersebut Nasser menolak mengungkapkan siapa calon paling potensial. Kompolnas, katanya, hanya berharap kelak Kapolri yang dipilih adalah yang berani melawan mafia.
“Kompolnas mencari yang strong dan kuat kepemimpinannya, yang mampu ubah citra kepolisian,” kata Nasser saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Selain nama di atas tercatat masih dua polisi dengan tiga bintang di pundak, yakni Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar dan Kabaintelkam Komjen Djoko Mukti Haryono. Faktor usia membuat Anang dan Djoko tak masuk nominasi.
“Sudah dekat banget (pensiun), jadi tidak ada gunanya,” kata Nasser.
sumber : merdeka.com