TOTABUAN.CO — Pengarang novel terkenal Ayat-Ayat Setan asal India Salman Rushdie mengutuk penyerang ke kantor tabloid Prancis Charlie Hebdo kemarin yang menewaskan 12 orang, termasuk dua polisi dan empat kartunis.
Rushdie yang pernah mendapat fatwa mati dari pemimpin spiritual Iran Ayatullah Khomeini mendukung tabloid penghina nabi itu dengan mengatakan serangan penembakan kemarin adalah pertanda telah terjadi mutasi mematikan di dalam Islam.
Rushdie bersama Stephane Charbonnier, redaktur Charlie Hebdo, masuk dalam daftar orang yang paling dicari oleh kelompok militan Al Qaidah tahun lalu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Kamis (8/1).
“Agama, bentuk paling primitif dari hal yang tidak masuk akal, ketika dikombinasikan dengan senjata zaman modern maka menjadi ancaman serius bagi kebebasan kita,” kata Rushdie dalam pernyataannya kemarin.
“Saya mendukung Charlie Hebdo, sebagaimana kita juga semua harusnya begitu, untuk membela seni satir, demi kebebasan melawan tirani, kebohongan, dan ketololan.”
Rushdie dikenal dunia ketika menerbitkan novel Ayat-Ayat Setan (The Satanic Verses) pada 1988 yang berisi hinaan terhadap Nabi Muhammad.
sumber : merdeka.com