TOTABUAN.CO — Tragedi AirAsia QZ8501 menarik simpati berbagai kalangan baik, kaum elite maupun warga biasa. Berabagi cara mereka tunjukkan untuk memberi dukungan kepada keluarga korban yang tengah berduka.
Namun, rasa simpati ini tak melulu diungkapkan dengan menggelar doa bersama. Seperti halnya yang dilakukan Supri Abdul Djalal. Lelaki 37 tahun itu bukan penyanyi terkenal. Djalal, begitu dia akrab disapa, cuma tukang pijat yang berbekal suara dan cengkok dangdut dahsyat.
Ide kreatif serta empatinya kepada musibah pun telah menelurkan satu single hit berjudul “Tragedi Air Asia“. Bernada dangdut, namun distorsi dari gitar listrik terkadang menghampiri telinga. Meski terkesan sederhana, usaha Djalal bersama temannya M Rofiq tak bisa dipandang sebelah mata. Dalam video berdurasi 5 menit 6 detik itu, Djalal mengungkapkan keprihatinan dan duka mendalam atas kecelakaan yang terjadi di Selat Karimata itu.
“Di heningnya pagi yang tenang, terhentak dengan suara ledakan. AirAsia ikut menghilang, semua keluarga kebingungan. Sebuah mimpi atau nyata, seketika orang tak percaya. Kini musibah telah melanda, AirAsia jatuh di Indonesia,” begitu penggalan lirik yang dibuat Djalal bersama Rofiq.
Djalal mengaku lagu itu dibuat sebagai ungkapan dukanya. Dia tak perhitungan. Kendati sehari-hari wira-wiri di Surabaya, demi membuat lagu Djalal pergi ke luar kota.
Menurut Djalal, lagu itu dibuatnya bersama Rofiq di Kediri, Selasa (6/1/2015). Mereka berdua yang menciptakan liriknya, dibantu dua temannya yang mengaransemen nada.
“Cuma satu hari, langsung saya upload ke Youtube,” kata Djalal, Rabu (7/1/014), sambil memijat wartawan yang sudah seminggu lebih berada meliput di Crisis Center Markas Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Dengan bangga Djalal membawa kepingan cakram berisi video klip dan lagunya itu ke Crisis Center. Kepingan cakram itu dia bagi-bagikan cuma-cuma kepada beberapa orang. “Cuma ini yang bisa saya berikan,” kata bapak dua anak itu.
“Ku sadari semua ini telah terjadi. Ku yakin semua ini akan berarti. Ku terima harus ku terima, suratan Yang Maha Kuasa,” potongan akhir lirik Tragedi AirAsia itu.
sumber : metrotvnews.com