TOTABUAN.CO — Presiden Joko Widodo (jokowi) dipastikan akan menghadiri pembukaan Kongres I Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) sebagai pelindung organisasi kemasyarakatan (ormas) tersebut. Kongres Pospera akan digelar pada 7-8 Januari mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Nasional Pospera Mustar Bona Ventura di Jakarta, Senin (5/1). Kemarin, Mustar bertemu Jokowi untuk menyampaikan undangan terssebut.
“Bapak Presiden memastikan untuk hadir dalam Kongres I Pospera. Beliau hadir dalam kapasitas sebagai Pelindung Pospera sesuai dengan hasil keputusan Pertemuan Nasional II PENA 98 di Bali, September 2014 lalu, tidak ada perubahan. ” tutur Mustar.
Dikatakan, Kongres yang akan digelar di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 7-8 Januari 2015 tersebut sedianya akan dihadiri oleh sekitar 2.000 orang. Mereka terdiri atas perwakilan Pospera dari 27 provinsi dan struktur tingkat kabupaten di bawahnya yang telah terbentuk, Presidium Nasional PENA 98 di 27 provinsi, dan Sekjen PENA 98 sebagai organisasi induk dari Pospera, serta undangan yang meliputi para pejabat pemerintahan, ormas, dan kaukus relawan di Sulawesi Tengah.
“Kongres ini juga akan menetapkan arah dan langkah Pospera ke depan sebagai ormas setelah sebelumnya merupakan perkumpulan relawan untuk mengawal Jokowi sejak Pilgub DKI 2012 hingga Pilpres 2014,” katanya.
Saat menerima delegasi PENA ’98 dan Pospera di Ruang Mahkota V Istana Negara, Senin (22/12), Presiden Jokowi telah menjadwalkan kehadirannya dalam Kongres I Pospera. Delegasi yang menemui presiden di antaranya Adian Napitupulu (Sekjend PENA 98), Erwin Usman (Presidium Nasional PENA ’98), Fendy Mugni (PENA 98 Jakarta), Mustar Bona Ventura (Kornas Pospera), Eva Bande (aktivis Banggai-Sulteng), Yahdi Basma, Bahrun, dan Hajalia Somba dari PENA’98 Sulteng.
Sementara itu, Penanggung Jawab Pospera Sulteng Ahmad HM Ali memastikan bahwa persiapan kongres sejauh ini berjalan lancar. “Tempat sudah kami siapkan di hotel yang memiliki ballroom dengan kapasitas 2.500 orang, dan fasilitas konferensi, serta akomodasi sangat baik. Konfirmasi kehadiran peserta dan undangan juga sudah mencapai 90 persen hingga hari ini,” ujar Ahmad Ali yang juga anggota DPR dari Partai Nasdem.
Sebelumnya, para aktivis 98 menghasilkan sembilan poin kesepakatan dalam pertemuannya selama tiga hari, yakni 26-28 September 2014 di Denpasar, Bali. “Kesembilan poin kesepakatan itu adalah organisasi yang tadinya bernama Perhimpunan Aktivis 98 diubah menjadi Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) yang bersifat ormas dengan badan hukum perkumpulan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PENA 98 Adian Napitupulu.
Selanjutnya, PENA 98 menginisiasi pembentukan dua sayap ormas, yakni Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) untuk mahasiswa dan Pusat Organisasi Perjuangan Rakyat (Pospera) untuk rakyat (buruh, petani, nelayan, kaum miskin kota, pemuda dan lain-lain).
Dalam pertemuan selama tiga hari itu juga menetapkan presiden terpilih Jokowi sebagai anggota kehormatan PENA 98 dan sebagai pelindung ormas Pospera. Selain itu, ditetapkan juga Adian Napitupulu sebagai Sekjen PENA 98 dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, sebagai lokasi Kongres I Pospera.
sumber : beritasatu.com