TOTABUAN.CO — Pemerintah harus membuat terobosan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam dua hari pelaksanaan Operasi Lilin 2014 misalnya, Korps Lalu Lintas Polri mencatat 121 kecelakaan lalu lintas. Belum lagi libur lebaran.
Di musim mudik lebaran tahun ini, Polri mendata 3.057 kasus kecelakaan terjadi dengan korban tewas lebih dari 600 orang.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit menuturkan angka kecelakaan sudah sangat memprihatinkan. Seharusnya, kata dia pemerintah melalui instansi dan institusi terkait merumuskan terobosan untuk menekan angka kecelakaan.
Keselamatan berlalu lintas, lanjut Danang, jangan hanya sekadar program. “Tapi harus jadi gerakan nasional. Ini kan faktor utamanya tentang masyarakat, keselamatannya,” kata Danang saat ditemui di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014).
Dalam acara bertajuk “Kick off Safety Campaign”, Danang mengatakan, bahwa persepsi keselamatan berlalu lintas harus diubah. Bukan lagi sebagai objek dari program tapi harus punya peran serta yang nyata atau menjadi subjek.
Pemuda, kata dia, harus menjadi pencetusnya. Danang menilai saat ini partisipasi masyarakat dirasa sangat rendah dalam upaya mengurangi kecelakaan berlalu lintas. Karena itu MTI, kini menggandeng pemuda untuk menjadi pioner yang mengutamakan keselamatan berlalu lintas.
Karena menargetkan pemuda sebagai pionir keselamatan, langkah sosialisasi dilakukan. Salah satunya dengan berkerjasama dengan sekolah-sekolah dan universitas.
“Kita berkerjasama dengan sekolah-sekolah harapan kita tidak hanya sekolah tapi juga orang yang hadir disini akan menjadi duta keselamatan,” ucapnya.
sumber : metrotvnews.com