TOTABUAN.CO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mengingatkan warga di daerah ini, khususnya yang rumahnya berada di bantaran kali, untuk setiap saat waspada terhadap dampak banjir lahar dingin erupsi Gunung Gamalama.
“Kota Ternate saat ini sudah mulai diguyur hujan yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin seperti pada 2011 dan 2012. Untuk itu, warga harus selalu siaga saat turun hujan deras,” kata Kepala BPBD Kota Ternate Hasyim Yusuf di Ternate, Sabtu (27/12).
Erupsi Gunung Gamalama yang terjadi pekan lalu mengakibatkan abu vulkanik menumpuk di lereng gunung itu dan jika turun hujan deras dipastikan akan hanyut ke bawah melalui sejumlah kali yang melintas di wilayah Kota Ternate.
Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate, Kamis (25/12) dini hari, membuat warga yang berada di tiga kelurahan di Kecamatan Ternate Utara panik karena dipicu oleh keluarnya debit air disertai lahar dingin di sepanjang bantaran Sungai Tugurara.
Menurutnya, banjir lahar dingin yang mengaliri bantaran Sungai Tugurara itu terjadi pada pukul 11.00 WIT. Meskipun banjir lahar dingin tersebut tidak terlalu deras, namun karena berdasarkan pengalaman yang sama pada 2011 dan 2012, telah membuat panik masyarakat yang berlokasi di bantaran Sungai Tugurara.
“Akibatnya pada saat turun hujan dan banjir lahar dingin, masyarakat mulai mengungsi,” ujarnya.
Pihakya mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran Sungai Tugurra untuk hati-hati, meski saat ini masih relatif aman.
Ia mengakui, berdasarkan hasil informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan yang menyelimuti Kota Ternate akan berakhir pada pukul 03.00 WIT.
sumber : beritasatu.com