TOTABUAN.CO — Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyelenggarakan forum evaluasi implementasi Health Professional Education Quality (HPEQ) Project.
Forum ini dihadiri oleh stakeholders utama HPEQ, yaitu masyarakat profesi kesehatan yang terdiri dari unsur organisasi profesi kesehatan, asosiasi institusi pendidikan kesehatan, profesional kesehatan muda, dan perwakilan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kesehatan Indonesia.
Menristekdikti M Nasir menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan tinggi kesehatan dalam mengadapi APEC 2015 merupakan tantangan awal dalam menghadapi ASEAN Community.
“Bidang kesehatan menjadi ujung tombak dalam komponen jasa di Asia Tenggara untuk didapatkan. Untuk itu, peningkatan kualitas pendidikan tinggi di bidang kesehatan sangat penting,” ujar M Nasir, dalam acara Forum Evaluasi Implementasi Proyek HPEQ, di Gedung Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Nasir melanjutkan, bagaimana pendidikan tinggi kesehatan dapat sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman yang mampu diadaptasi dan pendidikan kesehatan di Indonesia mulai dari dokter, dokter gigi, farmasi dan keperawatan, ilmu gizi, dan kesehatan masyarakat harus mendapatkan suatu perhatian dan menjaganya.
“Bagaimana masalah kualitas menjadi ujung tombak yang menjasi tantangan yang berat. Oleh karena itu, bagaimana kita mengkolaborasi proses dalam pendidikan tinggi kesehatan yang sedang marak di dunia ini,” ucapnya.
sumber : okezone.com