TOTABUAN.CO — Istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Veronica Tan dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK DKI di Balai Agung, Balaikota, DKI Jakarta. Veronica resmi menjadi ketua menggantikan Iriana Joko Widodo yang mundur dari jabatannya karena suaminya, Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia.
Terkait jabatan baru yang diemban sang istri, Ahok mengaku bersyukur dan turut merasa bangga dengan amanah yang telah diberikan kepada sang istri. Ahok menganggap, jabatan ketua Tim Penggerak PKK yang diterima istrinya sebagai pekerjaan tambahan yang wajib diterima.
“Sebelumnya, saya bersyukur, akhirnya istri saya dikasih kerjaan tambahan. Saya sendiri nggak tahu dari mana asalnya, ibu pejabat bersangkutan harus jadi PKK, lalu kalau gubernurnya perempuan, penggerak PKK-nya siapa? Kalau Sekda perempuan, wakilnya juga perempuan, pusing pasti,” ucap Ahok.
Ahok berharap, istrinya dapat mengemban jabatan tersebut dan mampu membawa PKK sebagai organisasi yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat.
“PKK nanti bisa fokus ke taman terpadu di tiap RW dan membantu Dewan Masjid mengurus masjid, sekolah, ibu hamil sampai lansia (lanjut usia),” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok juga menitip pesan kepada istrinya agar kegiatan Tim Penggerak PKK tidak lagi sering melakukan kegiatan lomba-lomba di tingkat wilayah karena kerap membuat para lurah dan camat kelimpungan akibat tidak memiliki anggaran yang memadai.
“PKK Jakarta hentikan lomba-lomba, kasihan camat dan lurah, nggak ada anggaran, akhirnya ngambil dari uang untuk kue, untuk got,” ucap Ahok.
Menjawab keinginan Ahok, Veronica mengaku tim PKK yang ia pimpin akan fokus melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan mengembangkan potensi yang dimiliki para ibu-ibu PKK untuk dapat memberi kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
“Membangun taman layak menjadi community center sehingga terintegrasi dengan seluruh program PKK. Di mana, anak-anak, orang tua dapat beraktivitas bersama di balai ruang publik yang ada di taman tersebut,” kata dia.
“Jadi nanti ada tempat pelatihan ibu-ibu, seperti menjahit. Itu akan dibuat program dariCorporate Social Responbility (CSR). Nanti bujetnya masuk kelurahan untuk melatih kader,” lanjut Veronica.
Terkait dengan keinginan Ahok untuk menghentikan perlombaan di tingkat kelurahan yang selama ini digelar kader-kadernya. Veronica langsung merespons dan akan melaksanakan perintah tersebut. Sebagai gantinya, PKK bakal menetapkan sistem reward kepada para kader yang berhasil mengelola taman di setiap wilayah. Dengan adanya penghargaan itu seluruh wilayah akan mengejar prestasi kelurahan.
“Kalau pengelolaan kelurahan dan taman kita capai target, kita akan reward. Saya yakin kalau sistem reward, seluruh wilayah akan mengejar prestasi,” kata istri Ahok, Veronica Tan.
sumber : liputan6.com