TOTABUAN.CO — Polisi menemukan titik terang atas kasus tewasnya seorang pembantu rumah tangga (PRT) akibat disiksa saat berada di penampungan milik PT Maju Jaya, Jalan Beo, Kecamatan Medan Timur. Tempat itu digerebek petugas Polresta Medan.
Petugas kepolisian sudah menemukan makam PRT yang tewas tersebut, kemarin malam atau beberapa jam setelah penggerebakan rumah penampungan. Makam tersebut berada di belakang sebuah rumah sakit di Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Korban bernama Cici asal Bekasi, Jawa Barat. Perempuan itu semula dibuang di Karo, kemudian ditemukan sebagai Mrs X. Karena tidak tidak ada keluarga yang mengenali, pihak rumah sakit memakamkannya.
“Di belakang rumah sakit di Kabanjahe. Anggota tadi malam mencari kuburan itu. Nama korbannya Cici,” kata Kanit Judi Sila/VC Satreskrim Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (28/11/2014).
Kasus tewasnya pekerja di rumah penampungan PRT tersebut masih dikembangkan oleh polisi. “Masih satu (korban) yang ditemukan, nanti kalau ada perkembangan akan kami kabari,” tambahnya.
Terungkapnya kematian Cici merupakan buntut dari penggerebekan rumah milik penyalur tenaga kerja PT Maju Jaya di Jalan Beo simpang Jalan Angsa/Madong Lubis. Di rumah milik Syamsul Anwar itu terdapat tiga pekerja perempuan, yaitu Endah (55) asal Madura, Anisa Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmaini (43) asal Demak.
Ketiga perempuan ini mengaku kerap disiksa bahkan pernah diberi makan dedak (makanan hewan). Gaji mereka selama bertahun-tahun bekerja di sejumlah lokasi juga tidak pernah dibayarkan. Dari ketiganya pula terungkap kalau rekan mereka bernama Cici tewas setelah dianiaya pada Agustus 2014. Perempuan itu kemudian dibawa dengan salah satu mobil milik Syamsul Anwar.
sumber : okezone.com