TOTABUAN.CO — Sepuluh Kementerian/Lembaga (K/L) menerima penghargaan e-Transparency Award 2014 sebagai website terbaik. Empat kriteria penilaian, yakni user experience, tata kelola situs, transparansi kinerja, dan transparansi keuangan.
Penghargaan itu disampaikan dalam acara Penganugerahan Situs Terbaik Kementerian dan Lembaga dalam Transparansi Kinerja dan Anggaran di Jakarta, Kamis (20/11).
Menteri yang hadir, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.
Yudi Chrisnandi menyerahkan penghargaan kepada urutan terbaik pertama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kedua Kementerian Keuangan, dan ketiga Kementerian Kesehatan.
Tujuh K/L lain yang menerima penghargaan ini secara berurutan adalah Kementerian Perindustrian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusian dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Selain penghargaan kepada situs website terbaik, empat K/L juga mendapat predikat sebagai website progressive. Mereka adalah Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pemilihan itu dilakukan sejak enam bulan terakhir.
Ada sebanyak 20 orang yang menjadi juri. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang ahli, mulai dari aktivis sosial media, praktisi media masa, akademisi, peneliti hingga para pegiat transparansi birokrasi.
Direktur PPPI Abdul Rahman Mamun mengatakan, ada empat kriteria penilaian. Pertama, pengalaman masyarakat dalam mengakses situs kementerian, baik atau tidaknya tata kelola situs, transparansi kinerja dan transparansi informasi keuangan.
“Pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan akuntabilitas kementerian. Kalau anggaran mereka terbuka, masyarakat mengetahui apa kerja pejabat,” kata Rahman.
sumber : beritasatu.com