TOTABUAN.CO – Massa Front Pembela Islam (FPI) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota, menolak Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, Senin 10 November 2014.
Ada yang unik dalam aksi penolakan Ahok menjadi orang nomor satu di Ibu Kota itu, FPI mengerahkan para pendekarnya dengan melakukan atraksi pencak silat.
Pantauan VIVAnews, para pendekar FPI itu menunjukkan jurus-jurus silatnya di depan kantor Gubernur DKI Jakarta. Aksi silat betawi itu ditunjukkan sebagai simbol perlawanan mereka terhadap Ahok yang dianggap sebagai pejabat arogan. Mereka menuntut Ahok di lengserkan sebagai Plt Gubernur dan dibatalkan pelantikannya.
Imam Besar FPI, Rizieq di depan kantor Balai Kota menyatakan penolakan terhadap Ahok sebagai Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang kini menjabat sebagai Presiden RI. Ia pun meneriakkan yel-yel melengserkan Ahok sebagai Plt Gubernur.
“Gua gak mau tahu, Ahok harus lengser,” kata Rizieq meneriakkan yel-yel di tengah-tengah massa FPI.
Sementara itu, lingkungan Balai Kota tempat Ahok berkantor tampak dijaga ketat oleh aparat kepolisian bersenjata lengkap. Terdiri dari petugas yang mengenakan tameng dan senjata gas air mata tampak siaga. Selain itu, juga ada aparat kepolisian membawa anjing pelacak untuk penghalau massa.
Melihat massa FPI yang dipimpin Rizieq itu mulai memprovokasi dengan mengolok-olok Ahok dan aparat. Petugas yang membawa anjing pelacak sempat mendekatkan anjingnya ke arah massa aksi yang berada persis di depan pintu gerbang Balai Kota.
Melihat petugas dengan anjing pelacak itu, Rizieq meminta aparat tersebut agar menjauhkan anjing tersebut dari kerumunan massa. “Polisi tidak usah membawa anjing ke sini, tolong anjingnya disingkirkan jauh-jauh,” kata Rizieq.
Namun, situasi itu tidak sempat menimbulkan kericuhan. Aksi tetap berjalan dengan orasi-orasi yang berakhir tanpa ricuh.
sumber: vivanews.com