• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juni 17, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Menteriku Harapanku…

Redaksi by Redaksi
28 Oktober 2014
in Nasional
0
Menteriku Harapanku…
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Kalau mau tahu suatu negara itu aman atau tidak, lihat saja jumlah wisatawan yang datang. Kalau ramai oleh turis maka negara itu bisa dikatakan aman. Aman bukan hanya untuk dijelajahi tetapi juga untuk investasi. Investasi berarti uang akan datang.

Ingin tahu juga apakah pemerintahan suatu negara itu bekerja melayani rakyatnya atau tidak? Perhatikan saja, apakah informasi dan petunjuk sarana prasarananya mudah dipahami atau tidak. Kalau petunjuk keluar bandara saja tidak jelas, lantas bagaimana masuk ke daerah pedalamannya?

Jadi urusan pariwisata bukan lah tempat kementerian abal–abal atau asal–asal yang menjadi obyek transaksi politik. Pariwisata serupa dengan Kementerian Luar Negeri yang bergengsi itu yaitu sebagai wajah bangsa Indonesia di mata dunia. Mau dipoles bak perempuan seksi cantik kah? Atau dibiarkan sebagai mobil mewah yang hanya parkir saja di garasi rumah?

Modal utama pariwisata adalah sumber daya alamnya tapi akan tanpa arti bila tanpa kelola yang baik. Namanya pariwisata identik dengan jualan. Penjual harus bisa mengemas dengan apik agar menarik dan dibeli orang. Permen jahe di pasar tradisional yang dijual dalam ember plastik hanya laku Rp 1.000 – Rp 2.000. Coba dibungkus dalam plastik berpita. Taruh dalam toples cantik di kafe. Harganya pun melambung bisa Rp 5.000 – Rp 10.000 dan laku terjual. Orang akan bangga membeli dan mencicipinya. Ditambah dengan promosi yang bagus, orang akan datang mencarinya. Sama barang beda perlakuan akan beda pula harganya.

Setiap 5 tahun  dunia pariwisata disuguhi harapan baru ditumpuk pimpinan Kementerian pariwisata. Dengan berbagai judul kementerian yang diubah seiring kebutuhan dan perkembagan zaman tapi seolah Indonesia dihadapi masalah utama yang terus menerus sama yaitu keseriusan membangun wajah pariwisata nasional.

Sejatinya, rakyat akan serius kalau pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga serius. Pekerjaan rumah yang tak kalah berat adalah menyadarkan kementerian dan menteri lainnya beserta unsur daerah untuk serius mengangkat dunia pariwisata Indonesia. Kementerian pariwisata harus jangan pernah lelah menyadarkan teman–temannya dalam setiap rapat kabinet karena Kementerian Pariwisata tak bisa sendirian. Contohnya saja,  Pemda Sumatera Barat berani membuat semua atap gedung pemdanya berbentuk atap rumah Gadang. Di Bali, setiap siswa siswi Sekolah Dasar harus bisa menari tradisional Bali. Itu semua bentuk dukungan penuh terhadap dunia pariwisata, tak ketinggalan budaya nasional.

Di skala yang lebih besar, banyak sarana dan prasarana pariwisata bertumpu di badan kementerian lainnya.  Misalnya: kreativitas suvenir dan kerajinan tangan terkait dengan perindustrian. Pembangunan jalan ada di pembangunan umum. Kecepatan dan ketepatan informasi ada di informatika.

Dari atas turun ke bawah. Ke bagian ujung tombak pariwisata yang menjadi teman pertama para wisatawan. Bayangkan wisatawan yang datang akan bertanya tentang Indonesia kepada para sopir taksi, para penjual di pasar, dan pegawai hotel. Seperti di Kamboja misalnya, sopir Tuk Tuk (semacam becak motor) diberi pelatihan bahasa Inggris. Hasilnya sopir Tuk Tuk adalah sahabat para turis.

Menghadapi perdagangan bebas dunia, perlunya perlindungan terhadap para stake holder atau pemangku kepentingan seperti pengusaha dan pelaku bidang pariwisata termasuk agen perjalanan dan pramuwisata. Pembinaan, pendidikan dan lisensi bukan lagi sebagai sumber legalitas profesi tetapi sebagai cambuk kemajuan pariwisata.

Apalagi pariwisata Indonesia ke depan mulai diramaikan dengan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Kualitas sumber daya manusia diuji dalam setiap ajang MICE. Unsur pariwisata di MICE tidak bisa lagi hanya mengandalkan modal sumber daya alam semata, harus didukung penuh oleh sumber daya manusia yang bekerja didalamnya.

Ya, pariwisata memang tentang kerja dan kerja keras. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan pantai yang indah, alam yang hijau, ragam budaya sampai senyum ramah semata. Semua harus dikerjakan. Kalau tidak sekarang, kapan lagi…

sumber : kompas.com

Tags: texs
Previous Post

Rupiah Mengapresiasi Kabinet Baru

Next Post

Ternyata Laki-laki Lebih “Centil” Soal Penampilan ketimbang Perempuan

Next Post
Ternyata Laki-laki Lebih “Centil” Soal Penampilan ketimbang Perempuan

Ternyata Laki-laki Lebih "Centil" Soal Penampilan ketimbang Perempuan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal
Kotamobagu

Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal

by Redaksi
16 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dua oknum anggota TNI Serda FN dan Serda BF membantah atas tudingan terlibat aktivitas Tambang ilegal di Bolaang...

Read moreDetails
Nama Revan Sahputra Bangsawan Kembali Difitnah. Main PETI dan Dibackup Oknum TNI

Nama Revan Sahputra Bangsawan Kembali Difitnah. Main PETI dan Dibackup Oknum TNI

16 Juni 2025
Dinkes Bolmong Gandeng TP PKK Masuk ke Pelosok Menggelar Program Pelayanan Kesehatan Gratis

Dinkes Bolmong Gandeng TP PKK Masuk ke Pelosok Menggelar Program Pelayanan Kesehatan Gratis

16 Juni 2025
Tiga Dewas PDAM Bolmong Terima SK, Dony: Dewas Harus Responsif 

Tiga Dewas PDAM Bolmong Terima SK, Dony: Dewas Harus Responsif 

16 Juni 2025
Dampak Aktivitas PETI, Areal KUD Perintis Rusak Parah

Dampak Aktivitas PETI, Areal KUD Perintis Rusak Parah

16 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.