TOTABUAN.CO — Hanya ada dua momen besar yang menjadi sejarah di Indonesia, pertama revolusi (1945) dan proses Jokowi menjadi presiden. Demikian pemaparan singkat Kooordinator Kirab Budaya Syukuran Rakyat Jay Wijayanto. Dalam hal ini antusias dalam menunjukan keinginan rakyat terhadap pemimpinnya.
Menurutnya, yang pertama adalah revolusi kemerdekaan rakyat saat merebut kemerdekaan dari para penjajah pada tahun 1945, dan yang ke dua, animo masyarakat pada proses Joko Widodo menjadi presiden ke-7 RI.
“Orang bergerak secara organik itu kali kedua (di Indonesia). Pertama, revolusi (1945) yang kedua ya Jokowi ini,” kata Jay saat berkunjung di Kantor Tribunnews.com, di Palmerah, Jakarta Barat,
Menurut Jay, gelaran acara syukuran pesta rakyat pelantikan Jokowi-JK yang akan digelar pada tanggal 20 Oktober akan menjadi perhatian banyak masyarakat.
“Orang tidak peduli dengan presentasi. Semua orang cuma mau melihat Jokowi. Itu berbeda dengan karnval. Sebagus apapun presentasi maka orang lebih akan melihat kepada Jokowi,”
Konser Salam 2 Jari yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karni (GBK), pada Sabntu (5/7) lalu, juga menunjukkan antusiasme dan keinginan rakyat kepada Jokowi. Menurut penuturan Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto klimaks waktu itu, menyatakan bahwa gerakan seperti itu membuktikan besarnya dukungan rakyat kepada Jokowi-JK. Dengan dukungan lebih dari 300 ribu orang yang berlangsung spontan tanpa mobilisasi, konser yang menggetarkan dan didukung lebih dari 1.000 artis tersebut merupakan “maklumat rakyat” untuk kemenangan Jokowi.
Bahwa semua bukti bahwa GBK menjadi tanda bersatunya seluruh elemen masyarakat untuk hadir dengan sukarela dan mereka berbahagia di dalamnya,” kata Hasto.
Social media pun disebut-sebut menjadi mata rantai yang saling menyatu dengan antusiasme rakyat pendukung Jokowi itu, dengan masifnya kicauan (tweet) bagi Jokowi.
Meski begitu, Jay melanjutkan bahwa pihaknya tetap berjanji menyelesaikan segala perizinan terkait rencana digelarnya acara syukuran pesta rakyat usai pelantikan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober mendatang.
“Kita harus berjanji menulis surat persetujuan kepada pihak terkait,” kata Jay
Jokowi-JK direncanakan akan menyapa seluruh rakyat Indonesia, sekaligus menyampaikan pidato kerakyatan pertama kali dan di tutup dengan doa dan pemotongan tumpeng di Monumen Nasional (Monas).
Jay memperkirakan bahwa jumlah pendukung maupun relawan Jokowi-JK akan membanjiri acara di tempat itu. Sementara pada sore hari sekitar pukul 14.00 WIB, juga akan diadakan konser rakyat bersama grup band slank dan ratusan artis papan atas dari kelompok aksi revolusi harmoni.
Dia mengaku mengkhawatirkan jumlah massa yang datang apakah mampu menampung kekuatan lantai di sekitaran Monas yang di tempat-tempat tertentu di bawahnya ada terowongan.
Sumber: kompas.com