TOTABUAN.CO — Hanya gara-gara saling tatap, Abdul Wahid (34) alias Wahid tewas bersimbah darah setelah ditikam seterunya di Jln 9 Oktober Gang Mutiara, Jumat (10/10) sekitar pukul 19.15 Wita.
Seperti dilansir Radar Banjarmasin (JPNN Grup), Wahidditusuk dengan senjata tajam jenis belati oleh Aspan (37), warga Jln Tembus Mantuil Gang Sartika, Banjarmasin Selatan.
Warga sempat berusaha menolong dengan membawanya ke RSUD Ulin Banjarmasin, namun karena lukanya cukup parah, pria ini meninggal sekitar pukul 22.30 Wita.
Kapolsekta Banjarmasin Selatan Kompol Sarjono mengatakan, dari sejumlah saksi yang dimintai keterangannya, latar belakang karena pelaku dan korban saat berpapasan saling menatap.
“Menurut keterangan saksi Ernawati yang kita mintai keterangan, setiap kali bertemu mereka selalu saling tatap, hingga akhirnya pada kejadian itu keduanya saling perang mulut,” urai Sarjono.
Kapolsek yang didampingi Kanit Reskrim Ipda Sugianto mengatakan tidak lama setelah kejadian, pelaku berhasil diamankan. “Setelah mendapat laporan, petugas langsung melakukan penyilidikan sekaligus menangkap pelaku,” ujarnya.
Aspan ketika di kantor polisi mengatakan bahwa semula ia tidak ada niat untuk menghabisi nyawa Wahid. Namun diakuinya setiap kali bertemu mereka selalu saling bertatapan. “Tidak tahu kenapa setiap kali bertemu selalu menatap ke arah saya, seperti mencari permasalahan saja,” katanya.
Menurut Aspan, pada malam kejadian, dirinya yang melintas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) berpapasan dengan Wahid yang saat itu menunggang sepeda bersama dengan anaknya.
“Ia menatap saya dan bilang apa kamu lihat-lihat. Kemudian sambil menurunkan anak yang digendongnya, lalu memukul saya di bagian mulut,” jelas Aspan.
Merasa dipukul, ia dengan cepat mencabut belati yang selalu terselip di pinggangnya, kemudian menusuk. ”Seingat saya sekitar tiga kali belati itu saya tusukan ke tubuh Wahid,” imbuhnya.
Sumber : jpnn.com