• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 8, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Hukrim

Kakek Beri Siswi SD Onde-onde Isi Racun Tikus

Redaksi by Redaksi
27 September 2014
in Hukrim
0
Kakek Beri Siswi SD Onde-onde Isi Racun Tikus
0
SHARES
58
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Pembunuhan sadis terjadi di Dusun/Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (26/9). Seorang kakek di daerah tersebut tega membunuh siswi sekolah dasar (SD) yang masih tetangga sendiri. Bocah itu diberi kue onde-onde yang dalamnya diisi racun.

Kakek sadis tersebut adalah Juni Harianto, 61, warga RT 5 RW 2 Dusun/Desa Kumendung. Dia tega menghilangkan nyawa Desi Novitasari, 12, tetangganya. Aksi sadis Juni terungkap setelah warga dan polisi mencari korban. Sebelumnya bocah yang lahir 8 November 2002 itu tak kunjung pulang sejak Rabu malam (24/9).

Kepala Dusun Kumendung Panidi, 53, mengatakan, siswi SD tersebut diberitakan hilang Rabu malam lalu. Dia dan beberapa warga menaruh kecurigaan terhadap Juni. Sebab, saat warga sedang heboh dan sibuk mencari korban, ternyata Juni tidak kelihatan.

Apalagi, kata Panidi, selama ini sosok Juni dikenal akrab dengan korban. Keterangan menjadi jelas saat warga memergoki Juni setiba di rumah. “Jam tiga dini hari tadi malam (kemarin) Juni pulang,” ujar Panidi.

Menurut kepala dusun, saat dimintai keterangan mengenai keberadaan korban, Juni berusaha mengelabui warga dengan mengatakan bahwa korban berada di daerah Kedaleman (Kecamatan Rogojampi) dan Jatisari (Desa Bomo, Rogojampi). “Ambil di Kedaleman, dia bilang begitu,” ujar Panidi.

Melihat gelagat yang mencurigakan, warga semakin yakin Juni adalah aktor di balik hilangnya Desi. Akhirnya, sebelum meninjau lokasi yang disebutkan Juni, warga menghubungi polisi.

Panidi menambahkan, sebelum polisi tiba di lokasi, Juni akhirnya mengakui perbuatannya kepada ketua RT setempat. Dia akhirnya menunjukkan lokasi jenazah korban di tengah area tanaman tembakau tak jauh dari rumahnya. Tak lama kemudian, petugas bersama warga mengevakuasi jenazah korban. “Dia mengaku kepada RT. Kepada kami tidak mengaku,” ungkap kepala dusun.

Di hadapan polisi dan wartawan, Juni mengaku melakukan pembunuhan itu lantaran takut dan sadar tidak akan bisa memiliki bocah tersebut. Ternyata, kakek itu mencintai bocah yang juga tetangganya tersebut. “Lek mboten dimatikno, kulo mboten tumut nggadah (kalau tidak dibunuh, saya tidak ikut memiliki, Red),” dalihnya.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku menggunakan racun untuk pembasmi hama hewan pengerat atau tikus. Racun tersebut dibeli dari toko di dekat perempatan patung bayi Desa Kumendung. Bahan berbahaya itu langsung dicampurkan pada kue onde-onde.

Selain menangkap tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa celana panjang Juni. Petugas juga menyita celana dalam dan baju tersangka yang terdapat noda darah. Bukti lainnya yang diamankan adalah sandal milik korban, gelas, dan racun.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Juni bakal menghadapi pasal pembunuhan berencana. Ancaman hukuman pasal tersebut sangat berat. “Ancamannya hukuman mati atau dipenjara seumur hidup,” tegas Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini. Mengenai kemungkinan tindakan asusila berupa pemerkosaan terhadap korban, Kapolsek masih menunggu hasil otopsi pihak rumah sakit.

Sementara itu, ibu korban belum bisa dimintai keterangan karena shock berat atas kejadian tersebut. Ayah korban tidak ada di rumah karena sedang bekerja di sebuah kapal pelayaran.

Sumber: jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Cerita 2 PSK Homo Habisi Guru Karena Tak Bayar Setelah Dilayani

Next Post

Provinsi BMR Masuk Agenda ke 10 Diparipurna DPR 

Next Post
Provinsi BMR Masuk Agenda ke 10 Diparipurna DPR 

Provinsi BMR Masuk Agenda ke 10 Diparipurna DPR 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.