TOTABUAN.CO BOLSEL —Senin (22/9) menjadi momentum penting bagi masyarakat Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, menerima kunjungan Pimpinan dan Anggota DPRD Bolsel yang datang menyampaikan langsung aspirasi rakyat.
Di antara sejumlah isu yang dibicarakan, masalah kerusakan bendungan di Desa Nunuk, Desa Mataindo, dan Desa Tolotoyon mendapat perhatian khusus. Bendungan yang seharusnya menopang aktivitas pertanian dan kebutuhan air masyarakat kini rusak parah akibat banjir. Dampaknya bukan hanya berkurangnya hasil panen, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup banyak keluarga yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian.
Sebagai mantan Bupati Bolaang Mongondow yang sudah kenyang pengalaman memimpin daerah, Yasti tidak asing dengan persoalan infrastruktur dasar. Ia memahami betul bagaimana bendungan dan jaringan irigasi merupakan urat nadi bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Karena itu, begitu aspirasi disampaikan oleh legislator Bolsel, Yasti langsung mengambil langkah konkret.
Tanpa menunggu lama, Yasti menelepon Kepala Balai Sungai Sulawesi I dan meminta agar segera dilakukan penanganan. Langkah cepat ini menegaskan bahwa Yasti tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak.
“Bendungan adalah kebutuhan mendasar rakyat. Tidak boleh ada pembiaran. Negara harus hadir melalui lembaga teknis agar persoalan ini segera teratasi,” tegas Yasti di hadapan pimpinan DPRD Bolsel.
Respons cepat tersebut bukan kali pertama ditunjukkan Yasti. Dalam berbagai kesempatan, politisi Sulut ini dikenal dengan gaya kepemimpinan yang lugas dan tegas. Ia selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Sebagai wakil rakyat di Senayan, Yasti membawa suara masyarakat Bolaang Mongondow Raya hingga ke pusat kekuasaan, memastikan setiap keluhan tidak berhenti di meja aspirasi, tetapi ditindaklanjuti hingga ke tahap solusi.
Tidak heran jika nama Yasti masih begitu kuat melekat di hati masyarakat. Rekam jejaknya selama memimpin daerah, termasuk keberanian mengambil kebijakan strategis, membuatnya dipandang sebagai salah satu tokoh politik berpengaruh dari Sulawesi Utara. Kini, duduk di DPR RI, Yasti semakin menegaskan peran strategisnya sebagai jembatan antara rakyat di daerah dengan pemerintah pusat.
Hasil koordinasi Yasti langsung membuahkan hasil. Balai Sungai Wilayah I Sulawesi dijadwalkan akan menggelar pertemuan bersama pemerintah daerah Bolsel pada Rabu, 23 September 2025. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan langkah konkret dalam memperbaiki bendungan yang rusak.
Bagi masyarakat Bolsel, langkah cepat Yasti adalah bukti nyata bahwa politik bukan hanya soal janji, tetapi tentang keberanian mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat. Sosoknya yang tegas, responsif, dan konsisten memperjuangkan aspirasi, semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu figur politik yang diperhitungkan, baik di daerah maupun di tingkat nasional.
Dengan cara kerja seperti ini, Yasti seakan ingin mengingatkan bahwa seorang wakil rakyat sejati adalah mereka yang tidak hanya mendengar, tetapi juga bekerja. Aspirasi masyarakat tidak boleh terhenti sebagai catatan rapat, melainkan harus diperjuangkan hingga melahirkan solusi nyata. (*)