TOTABUAN.CO BOLMONG —Langit Desa Langagon Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), siang itu tampak biasa. Angin berhembus pelan, matahari bersinar terang, dan jalanan AKD tampak lengang. Tak ada yang menduga, hari itu akan menjadi hari yang menggores luka terdalam bagi seorang ibu dan mengguncang hati banyak orang melihat peristiwa itu.
Selasa 26 Agustus 2025 sekitar pukul 11.30 WITA, sebuah sepeda motor melaju perlahan di tikungan jalan. Di atas motor itu, duduk seorang Ibu bersama anak perempuannya yang baru berusia 5 tahun. Marlina Agu, namanya. Bocah mungil dengan senyum polos yang baru saja belajar menyebut nama bunga-bunga di sekitar rumah. Duduk tenang di belakang ibunya, ia tak tahu bahwa detik-detik terakhir hidupnya sedang menghampiri.
Dari arah berlawanan, sebuah truk tronton besar berwarna hijau yang kemudian diketahui dikemudikan oleh seorang pria bernama Angga, melaju dengan muatan penuh. Jalan sempit dan tikungan tajam membuat momen itu menjadi sebuah tragedi tak terelakkan.
Ketika dua kendaraan berpapasan, sang ibu mencoba menepi, berusaha memberi ruang. Tapi nasib berkata lain. Di tepi jalan yang tidak rata, Marlina terjatuh. Tubuh kecilnya terhempas ke arah ban belakang truk yang sedang melintas. Sekejap kemudian, suara teriakan menggema, tapi semuanya sudah terlambat.
Marlina, bocah yang mungkin baru saja merencanakan bermain boneka sore nanti, tewas di tempat. Aspal hitam menjadi saksi bisu tragedi ini. Di sana, di bawah terik matahari, seorang ibu berlutut memeluk jasad putrinya. Tangisnya menggema di antara suara mesin kendaraan. Dunia seolah berhenti.
Warga sekitar segera berdatangan, mencoba membantu, namun tak banyak yang bisa dilakukan. Jenazah Marlina langsung dilarikan ke Puskesmas Inobonto, sementara sopir truk diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kini, yang tersisa hanyalah sepasang sandal kecil di pinggir jalan, dan lubang besar di hati seorang ibu yang kehilangan putri kecilnya dengan cara yang begitu tragis.
Peristiwa ini bukan sekadar berita kecelakaan lalu lintas. Ini adalah peringatan keras tentang betapa berharganya nyawa di jalanan yang sering kali kita anggap sepele. Ini tentang Marlina bocah mungil yang tak akan pernah kembali.Dan tentang seorang ayah yang pulang tak lagi dengan tawa anaknya di belakang.(*)