TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kotamobagu Royke Kasenda mengatakan, hingga kini PDI Perjuangan intens melakukan kominikasi politik dengan sejumlah parpol lain. Dia mengatakan, meski PDI Perjuangan meraih 9 kursi di DPRD di Pileg 2024, namun tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan bisa berkoalisi dengan parpol lain.
“Hingga kini, PDI Perjuangan Kotamobagu intens komunikasi dengan Parpol lain. Meski secara perolehan kursi, PDI Perjuangan meraih 9 kursi,” ujar Kasenda.
Terlebih lanjut Kasenda, surat dari DPP PDI Perjuangan menegaskan, bahwa menghadapi Pilkada serentak, harus tetap melihat kondisi perpolitikan di daerah.
“Jadi PDI Perjuangan Kotamobagu meski secara mandiri bisa mengusung tanpa koalisi, namun harus melihat aspek kondisi politik di daerah,” katanya.
Tanpa harus menyebut, namun dia mengakau PDI Perjuangan banyak stok kader yang layak didorong maju bertarung di Pilkada. Tapi untuk calon wakil walikota tidak menutup kemungkinan di luar kader.
“Semua tergantung kondisi di daerah. Kemudian menumggu intruksi dari DPP,” katanya.
Pengamat Politik Bolaang Mongondow Raya Sehan Baru menilai, ruang komunikasi yang dibuka oleh PDI Perjuangan Kotamobagu sebagai bentuk profesionalitas partai.
PDI Perjuangan menurutnya, adalah parpol yang taat mekanisme. Namun seiring kondisi perpolitikan yang terjadi, bisa dimungkinkan akan terjadi koalisi.
“Iya, dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi,” ucapnya.
Sehan menilai, jika hal itu terjadi, Nasdem sangat berpeluang dan layak untuk diajak koalisi bersama PDI Perjuangan.
“Ketua DPD Nasdem Kotamobagu Syarif Mokodongan paling layak menjadi papan dua,” katanya. (*)