TOTABUAN.CO BOLTIM – Sejumlah figur menjadi sasaran bidik PDI Perjuangan dalam hajatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada 2020 mendatang.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Boltim Medy Lensun, ada Delapan nama yang diundang tim penjaringan bakal calon untuk mengambil formulir. Salah satunya adalah Amalia Rahmadian Landjar yang tidak lain adalah anak Bupati Boltim Sehan Landjar.
“Amalia juga diundang ambil formulir,” ujar Medy.
Amalia digadang maju di PIlkada lewat Partai Amanat Nasional sebagai pemenang Pemilu di Boltim. Namun belum dipastikan siapa yang akan mendampingi Ketua KNPI Boltim itu untuk bertarung di Pilkada mengkuti jejak sang Ayah Sehan Landjar.
Medy mengatakan, ada Sembilan figur yang diundang tim penjaringan. Selain Amalia lanjutnya, ada figur birokrat seperti Kadis Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Boltim Oskar Manoppo, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Uyun Kunaifi Pangalima dan dr Jusnan Mokoginta yang saat ini menjabat sebagai adis Kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jusnan sendiri tercatat sebagai mantan Kadis Kesehatan Boltim.
Ada juga figure politisi seperti Rusdi Gumalagit, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Boltim, Ketua DPD II Partai Golkar Boltim Hj Sumardia Modeong dan Ketua DPC PDI Perjunagan Boltim medy Lensun yang saat ini belum setahun dilantik menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Boltim. Medy juga tercatata perna menjabat sebagai Wakil Bupati Boltim saat berpasangan dengan Sehan Landjar.
Dari tujuh nama di atas ada dua figur lainnya. Yakni Olvie Keintjem yang juga figur perempuan. Olvie merupakan Ibu dari Anggota DPRD Sulut dari PDIP Rocky Wowor. Dan terakir figure dari kalangan pengusaha sekaligus tokoh pers Sulawesi Utara yakni Suhendro Boroma.
Tunggu Hasil Survey
Ketua DPC PDI Perjuangan Boltim Medy Lensun mengatakan, dalam mengusun calon untuk bertarung, ada mekanisme yang harus dilakuan.
“PDI Perjuangan punya mekanisme partai dalam menentukan calon. Yang pasti hanya akan ada satu pasang yang diusung,” ucapnya.
Selain itu, disaat bersamaan tahapan penjaringan bakal calon, secara internal partai akan melakukan survey guna untuk mengukur sejauh mana elektabilitas figur tersebut. Nantinya hasil survey itu akan menjadi acuan tim penjaringan untuk memutuskan siapa yang berhak diusung.
“Jadi figur yang diundang untuk mengambil formulir akan melewati beberapa mekanisme salah satunya adalah tes wawancara,” kata dia.
Menurutnya perpaduan figur itu penting juga menjadi rujukan, sebelum nanti paket Cabub-Cawabup ditetapkan DPP.
“Mana yang layak, nanti akan ketahuan dalam survei. Kami belum bisa buka siapa nama-nama itu,” tandasnya. (*)